Nikolaus Ludwig von Zinzendorf
Nikolaus Ludwig Graf von Zinzendorf und Pottendorf adalah pangeran dari Zinzendorf dan Pottendorf.[1][2] Ia adalah seorang tokoh agama dan pembaharu sosial Jerman serta uskup Gereja Moravia.[3][4] BiografiZinzendorf dilahirkan di Dresden pada 26 Mei 1700.[2] Ia dididik di dalam asrama Francke di Halle, sehingga sejak masa mudanya Zinzendorf sudah mengenal pietisme.[2][5] Setelah menamatkan sekolahnya di Halle, Zinzendorf kembali pulang ke daerah asalnya di bagian timur negeri Saksen.[5] Pada tahun 1722, ia memberi izin pada sekumpulan "saudara-saudara Moravia" untuk dapat tinggal di daerah asalnya itu.[5] Saudara-saudara itu adalah keturunan Gereja Hus di Bohemia-Moravia yang telah turut menganut paham reformasi.[5] Hal itu mengakibatkan mereka dianiaya dengan bengis oleh kaisar-kaisar Habsburg dari Austria, yang menentang paham reformasi.[5] Dengan izin dan pertolongan Zinzendorf, orang pelarian itu dijadikan koloninya dan diberi nama Herrnhut (perlindungan Tuhan).[5] Pada tahun 1727 Zinzendorf memperluas kelompok ini menjadi suatu persekutuan gereja dan sosial, menurut jiwa dan tujuan konventikel-konventikel pietis.[5] Zinzendorf berharap pusat pietis yang didirikannya di Herrnhurt itu akan dapat memberi dampak yang cukup besar pada perkembangan gereja-gereja di Saksen.[5] Walaupun Zinzendorf tetap setia pada gereja, ia dibuang ke luar negeri karena pengaruh dan desakan pembesar-pembesar gereja Lutheran.[5] Sejak saat itulah perjalanan Zinzendorf mengunjungi banyak negeri dimulai, seperti Belanda, Inggris dan Amerika.[5] Dalam perjalanannya itu, ia mengumumkan asas-asas dan keadaan jemaat di Herrnhut, sehingga menyebabkan makin banyak orang menaruh perhatian terhadap jemaat itu.[5] Pada tahun 1747 Zinzendorf diijinkan pulang ke Saksen.[5] Di tempat inilah ia menghabiskan sisa hidupnya dengan mengembangkan organisasi jemaat Herrnhut yang telah didirikannya.[5] Zinzendorf meninggal pada 19 Mei 1760.[2][6] Ajaran-ajaranBerbeda dengan kaum pietis di Halle, yang selalu menganjurkan pemeriksaan hati yang cemar dan berdosa, kaum pietis di Herrnhut ini memiliki karakteristik selalu bersukaria seperti anak-anak, dengan kegembiraan dan rasa cinta kasih kepada semua orang.[5] Dengan tegas Zinzendorf menolak ajaran Francke tentang penyesalan, sebab menurutnya dengan iman orang Kristen telah dimenangkan dari kuasa dosa.[5] Zinzendorf juga berkeberatan terhadap tuntutan Francke, supaya manusia harus membanting tulang untuk mencapai kesucian dengan memenuhi syarat-syarat taurat dan injil.[5] Menurut Zinzendorf, seorang Kristen tidak mengenal amal dan kebaikan diri sendiri, karena hal itu tak lain adalah buah iman yang sudah sewajarnya bertumbuh dalam hidupnya.[5] Karena bukan manusia yang saleh, melainkan hanya Tuhanlah yang boleh menjadi pusat rohani hidup kita.[5] PenghargaanZinzendorf dikenang sebagai penulis lagu rohani dan reformator gereja oleh Geraja Lutheran Injili di Amerika dalam Kalender para Kudus mereka pada 9 Mei.[5][6] Bacaan lebih lanjut
Referensi
Pranala luar
|