Nicke Widyawati
Nicke Widyawati (lahir 25 Desember 1967) adalah Direktur Utama Pertamina sejak 30 Agustus 2018, setelah sebelumnya menjadi pelaksana tugas Direktur Utama menggantikan Elia Massa Manik yang dicopot.[1] Ia adalah penerima penghargaan "Women's Work of Female Grace" dari Indonesia Asia Institute pada tahun 2013.[2] Dalam berpenampilan ia dinilai modis.[3][4][5] Majalah Fortune pada tahun 2020 menobatkan Nicke sebagai salah satu dari "Most Powerful Women International" dimana ia mendapatkan ranking yang cukup tinggi, yaitu di urutan ke-16 dari 50.[6] Riwayat HidupPendidikanNicke adalah alumni SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Setelah lulus SMA, Ia berkuliah di Institut Teknologi Bandung mengambil jurusan teknik industri dan lulus pada tahun 1991 kemudian Ia melanjutkan pendidikan strata dua di Universitas Padjajaran mengambil jurusan hukum bisnis dan lulus pada tahun 2009.[7] KarierIa mulai bekerja pada usia 21 tahun saat masih menjalani pendidikan strata satu di Bank Duta cabang Bandung. Rekayasa IndustriSetelah itu ia sempat bekerja di PT. Rekayasa Industri. Ia terlibat dalam beberapa proyek yang bekerja sama dengan Pupuk Sriwijaya di Palembang, Lhokseumawe, Cilegon, dan Malaysia. Mega EltraKemudian, Ia bergabung dengan Mega Eltra, BUMN yang bergerak di bidang kelistrikan hingga menjadi direktur utama perusahaan tersebut. PLNSetelah dari Mega Eltra, ia ditarik ke PLN sebagai Direktur Pengadaan Strategis I pada tahun 2014. PertaminaPada tahun 2017, ia mulai berkarier di Pertamina sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan pelaksana tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan dan Infrastruktur.[7] Baru beberapa bulan menjabat ia dijadikan pelaksana tugas Direktur Utama merangkap Direktur Sumber Daya Manusia menyusul dicopotnya 5 direksi Pertamina yang dipimpin direktur utama Elia Massa Manik mengenai kebijakan yang dinilai merugikan sektor minyak dan gas dalam negeri.[8] Referensi
|