Nguyen Tan DungNguyễn Tấn Dũng (lahir 17 November 1949 di provinsi Ca Mau) adalah Perdana Menteri Vietnam dari tahun 2006 sampai 2016. Ia dikonfirmasi oleh Majelis Nasional pada tanggal 27Juni 2006, yang telah dicalonkan oleh pendahulunya, Phan Văn Khải, yang mengundurkan diri seminggu sebelumnya. Sebelum terpilih sebagai perdana menteri, Dũng menjabat Wakil Perdana Menteri I pada 29 September 1997 hingga 27 Juni 2006. Ia juga pernah menjabat sebagai gubernur bank sentral. Dia juga memiliki latar belakang militer dan terlibat pertempuran dengan Amerika Serikat selama Perang Vietnam. Ia menjadi anggota Partai Komunis Vietnam pada 10 Juni 1967 dan terpilih sebagai anggota Politbiro Partai pada Kongres Nasioanl Partai ke-8, ke-9, dan ke-10. Sejak kongres partai pada bulan Januari 2011, Dung memposisikan peringkat ketiga dalam urutan Partai Komunis Vietnam, setelah Presiden Negara Truong Tan Sang dan Menteri Pertahanan Phung Quang Thanh. [3] Setelah kongres partai ke-12, ia tidak mampu mempertahankan jabatannya di partai dan juga menetapkan untuk mundur dari posisi pemerintahannya Mei 2016. Dalam sidang pada 6 April 2016, Majelis Nasional memutuskan memecat dirinya. Dengan 430 berbanding 462 suara, legislator bersepakat memberhentikan Dung tiga bulan sebelum akhir masa jabatannya. Sebagai gantinya, parlemen menunjuk wakilnya, Nguyễn Xuân Phúc sebagai perdana menteri sehari kemudian (7 April 2016). Pada Januari 2016, Partai Komunis Vietnam menggelar Kongres Nasional. Dalam forum tertinggi partai itu, Dung kalah oleh Nguyen Phu Trong yang terpilih kembali sebagai sekretaris jenderal hingga tahun 2021. Ia dinilai sukses menarik investasi asing ke Vietnam dan dikenal sebagai salah satu arsitek kemajuan ekonomi yang pertumbuhannya, termasuk paling tinggi di Asia Tenggara, yakni 7,5 persen. Dalam lingkup internal partai, Dung disalahkan atas kegagalannya membesarkan perusahaan milik negara, termasuk runtuhnya Vietnam Shipbuilding Industry Group dan Vietnam Shipping Lines. Pada era Dung, banyak perusahaan pelat merah yang terpuruk karena terbelit segunung hutang publik. Referensi
|