Ngepeh, Loceret, Nganjuk

Ngepeh
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenNganjuk
KecamatanLoceret
Kode pos
64471
Kode Kemendagri35.18.04.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°40′56″S 111°52′49″E / 7.68222°S 111.88028°E / -7.68222; 111.88028


Ngepeh merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Desa ini terletak di lereng gunung wilis sisi utara, dan memiliki topografi yang berbukit serta sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan hutan.

Desa Ngepeh berada pada titik koordinat, garis lintang (latitude): -7.689035 dan garis bujur (longitude): 111.884318, memiliki luas wilayah 7,40㎢.

Dengan jumlah total penduduk sebanyak 6.814 jiwa, terdiri dari 3.386 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 3.428 jiwa berjenis kelamin perempuan (berdasarkan data BPS Kabupaten Nganjuk tahun 2017/2018).

Desa Ngepeh terdiri dari Dusun Sono, Dusun Ngepeh, Dusun Pabrik Bubrah, Dusun Mojosari, Dusun Lorubung, Dusun Mojoranu, Dusun Musu, Dusun Pucung, Dusun Sumbersari, Dusun Bodor, Dusun Sugihwaras, Dusun Sumberunut, Dusun Sonangan [1]

Tempat menarik

Monumen Dr. Soetomo Nganjuk yang menempati tanah seluas 3,5 ha ini merupakan tempat kelahiran Dr. Soetomo Secara keseluruhan kompleks bangunan ini terdiri dari patung Dr. Soetomo, Pendopo induk, yang terletak di belakang patung, dan bangunan pringgitan jumlahnya 2 buah masing-masing 6 x 12 m.

Dr.Soetomo merupakan salah satu pahlawan Pergerakan Nasional yang asli berasal dari Nganjuk. Untuk menghormati dia dibangunlah sebuah monumen sebagai saksi sejarah tentang keberadaan dan kepahlawanannya dalam membela Nusa dan Bangsa. Dr.Soetomo lahir di Nganjuk di Desa Ngepeh Kec. Loceret. Bahkan ari-ari dia diperkirakan tepat berada dibawah patung Dr. Soetomo yang digambarkan sedang duduk menghadap ke selatan, dan Monumen Dr.Soetomo yang ada di Desa Ngepeh tersebut sebenarnya adalah rumah dari neneknya, namun cerita lain dari penduduk setempat menunjukkan bahwa tanah monumen adalah tanah hibah dari seorang bangsawan ternama di Ngepeh yang oleh masyarakat biasa dipanggil Ndara Patih (Bandara Patih)

Bukit Cinta

Mahasiswa dan pelajar saat IT Camp Pelestari di Puncak Bukit Cinta Ngepeh

Bukit Cinta Ngepeh [2]merupakan Desa wisata yang baru diresmikan pada tahun 2022. Bukit Cinta Ngepeh masih belum memiliki fasilitas yang lengkap, hanya ada gazebo dan tempat duduk. Di tempat wisata Bukit Cinta Ngepeh kamu bisa family time sambil bawa bekal dari rumah, atau bisa healing menjauhkan diri dari keramaian. Bukit Cinta Ngepeh memiliki area yang luas dan bisa dijadikan tempat camping di tahun baru.

Bukit yang berlokasi di Sumber Unut, Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk memiliki spot sunset yang memukau saat sore hari. Tempat wisata ini tidak memiliki batasan waktu untuk dikunjungi karena selalu buka selama 24 jam. Selain itu, kamu juga tidak perlu bayar tiket masuk, alias gratis.

Pemandangan Kota Nganjuk di lihat dari Bukit Cinta Ngepeh

Elevasi Bukit Cinta tidaklah tinggi,[3] hanya saja pada ketinggian 125 mdpl menuju 140 mdpl, wisatawan harus berjalan naik dengan rata-rata bonus elevasi (elevation gain) 17,3 meter. Artinya, total ketinggian yang harus di tempuh (mendaki) naik secara vertikal adalah 17,3 meter

Sekedar informasi, Bukit Cinta berada dalam kawasan hutan produksi yang di kelola Perhutani di petak 86A. [3]Termasuk jenis hutan musim / hutan muson yang berada di daerah beriklim muson tropis, yaitu daerah yang memiliki musim kemarau dan hujan yang jelas.

Tiba di atas bukit, pemandangan indah langsung menyapa, di sisi utara nampak panorama kota Nganjuk di pagi hari, sementara di sisi selatan tampak Gunung Wilis yang gagah menjulang [3]

Para wisatawan bisa beristirahat menikmati pemandangan, duduk di atas bebatuan besar yang jamak ditemui di sela-sela tajuk pepohonan dan mencari spot foto untuk sekedar mengabadikan momen [3]

Merujuk pada peta morfologi yang di rilis Indonesia Geospasial, Hutan di Desa Ngepeh merupakan dataran perbukitan yang terbelah kuat pada aliran lava menengah/dasar.

Formasi geologi ini merupakan endapan yang terdiri dari material sedimen yang mengisi cekungan dengan formasi batuan penyusun.

Endapan sedimen paling besar berupa Alluvium (tanah liat), dan rentan tergerus saat musim hujan, maka jangan heran bila hujan deras, limpasan air-nya membawa sedimen menuju hilir dan membuat air sungai menjadi keruh berwarna coklat [3]

Limpasan air ini, menyebabkan tanah tergerus dan menyisakan bebatuan di Bukit Cinta yang di dominasi jenis Andesit. Jenis ini, merupakan batuan beku vulkanik, sehingga hanya tanaman tertentu yang memiliki akar tunjang yang dapat hidup di sekitar tanah berbatu

Putera daerah

Referensi

  1. ^ desa, admin (2021-02-09). "Sejarah Desa Ngepeh". Laman Desa Ngepeh. 
  2. ^ Fauzi, Imron (2023-11-29). "5 Wisata Bukit di Nganjuk, Rekomendasi Liburan Menarik". IDN Times Jatim. Diakses tanggal 2024-12-27. 
  3. ^ a b c d e Wilis, Pelestari (2024-12-24). "Menjaga Aves Tetap Ngoceh di Hutan Ngepeh". Pelestari Kawasan Wilis. Diakses tanggal 2024-12-27. 
Kembali kehalaman sebelumnya