Nepenthes glabrata

Nepenthes glabrata
Dua kantung Nepenthes glabrata
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Nepenthes

Nepenthes glabrata adalah tumbuhan berkantung endemik Sulawesi. Kantongnya yang berwarna kuning dengan bercak merah tumbuh sepanjang beberapa sentimeter. Tumbuhan ini tumbuh di dataran tinggi dengan ketinggian 1600 sampai 2100 dpl.

Dekskripsi

Nepenthes glabrata mempunyai batang sebesar lidi berwarna coklat mengkilap kehitaman, kantong daun hijau kuning pucat disertai bintik coklat kemerahan dengan penutup kantong berwarna menyerupai warna kantong daun dengan tepi tidak bergelombang dan ujung tidak runcing. Mulut kantong daun berwarna hijau kuning pucat tanpa bintik coklat dan tidak bergelombang. Sedangkan sayap kantongya menyerupai pita berwarna hijau kuning pucat.[1]

Pemberian nama ilmiah spesies ini dilakukan oleh dua pihak dalam waktu yang hampir bersamaan. Yang pertama, oleh Shigeo Kurata dengan nama N. rubromaculata,[2] diterbitkan pada 6 Februari 1984 dalam Journal of Insectivorous Plant Society. Yang kedua, oleh John R. Turnbull dan Anne T. Middleton sebagai N. glabratus,[3] diterbitkan empat hari kemudian pada 10 Februari. Meskipun artikel Kurata dicetak pertama kali, nama yang digunakannya adalah homonim hibrida yang diterbitkan pada tahun 1891 (N. × rubromaculata) dan dengan demikian merupakan nomen tak sah.[4] Oleh karena itu, Nepenthes glabrata (dengan sufiks feminin) adalah nama yang tepat untuk spesies ini.[5] Tak lama setelah publikasi, para penulis memperkenalkan pembiakan spesies ini.

Kembang bunga glabrata memang unik. Kantong ketakungnya terlihat berbeda dengan nepenthes yang lain karena memiliki dua sayap memanjang di bagian depannya. Keunikan lain kantong glabrata adalah kelopaknya yang sangat tipis sehingga seperti transparan. Dengan kantong itulah sang ketakung memerangkap mangsa dari goloongan artropoda.

Taksonomi

Nepenthes glabrata termasuk dalam kelompok "N. Tentaculata"[6] atau "Hamata" bersama dengan lima spesies lainnya dari Kalimantan dan Sulawesi: N. hamata, N. muluensis, N. murudensis, N. nigra, dan N. tentaculata.[7]

Spesies ini juga diketahui melakukan persilangan dengan N. hamata, N. maxima, N. nigra, and N. tentaculata. Hasil persilangan biasanya tumbuh di antara kedua tumbuhan indungnya.

Habitat

Nepenthes glabrata tumbuh di hutan terbuka Sulawesi Tengah dengan ketinggian 1600 sampai 2100 m dpl. Di satu lokasi, N. glabrata ditemukan tumbuh di sebelah N. maxima dan Drosera burmannii pada ketinggian 1600 m. Jumlah tumbuhan ini di alam liar cukup banyak, sehingga masuk dalam daftar risiko rendah IUCN.[8]

Referensi

  1. ^ Darma, I Dewa Putu; Suendra, I Putu; Siregar, Hartutiningsih M. (2004). "Keanekaragaman Nepenthes di Taman Wisata Alam Nanggala III,Luwu, Sulawesi Selatan". BioSMART. 6 (2): 127–128. ISSN 1411-321X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-21. Diakses tanggal 2019-12-23. 
  2. ^ Shokuchū Shokubutsu Kenkyūkai (0000 uu). "Shokuchū Shokubutsu Kenkyūkai kaishi". Shokuchū Shokubutsu Kenkyūkai kaishi. (dalam bahasa Jepang). ISSN 0286-6102. OCLC 28858571. 
  3. ^ "Vol 10, No 2 (1984)". e-journal.biologi.lipi.go.id. Diakses tanggal 2019-12-23. 
  4. ^ "Carnivorous Plant Database". www.omnisterra.com. Diakses tanggal 2019-12-23. 
  5. ^ "CP Mailing List Archives for 1994: NEPENTHES comments for Flora Malesiana". www.omnisterra.com. Diakses tanggal 2019-12-23. 
  6. ^ Nielsen, Ivan (2001). "Cheek M. & M. Jebb, 2001. Flora Malesiana Series I (Seed Plants)—volume 15—Nepenthaceae". Nordic Journal of Botany (dalam bahasa Inggris). 21 (4): 400–400. doi:10.1111/j.1756-1051.2001.tb00786.x. ISSN 1756-1051. 
  7. ^ Meimberg, H. & G. Heubl 2006. Introduction of a nuclear marker for phylogenetic analysis of Nepenthaceae. Plant Biology 8(6): 831–840. doi:10.1055/s-2006-924676
  8. ^ "The IUCN Red List of Threatened Species". IUCN Red List of Threatened Species. doi:10.2305/iucn.uk.2018-1.rlts.t39662a143960231.en. Diakses tanggal 2019-12-04. 


Kembali kehalaman sebelumnya