Nepenthes clipeataNepenthes clipeata dari bahasa Latin clipeus “perisai bulat”, mengacu pada bentuk daun)[1] adalah tanaman pitcher tropis yang hanya dikenal dari permukaan tebing granit yang hampir vertikal di Gunung Kelam di Kalimantan Barat, Indonesia. Tumbuhan ini memiliki distribusi ketinggian antara sekitar 600 hingga 800 m. Nepenthes clipeata mungkin yang paling terancam punah dari semua spesies Nepenthes, dengan hanya sekitar 15 tanaman yang tersisa di alam liar pada tahun 1995[2]. PenemuanNepenthes clipeata adalah spesies yang sangat langka yang hanya ditemukan di Gunung Kelam, Kalimantan Barat, Kalimantan, Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh Johannes Gottfried Hallier pada tahun 1894 dan pertama kali didentifikasi oleh Danser (1928). Namun, populasi N. clipeata yang endemik di titik ini sekarang sangat menipis karena penebangan yang berlebihan oleh pemanenan tanaman secara ilegal dan kebakaran yang baru-baru ini terjadi terkait dengan El Nino[3]. DeskripsiNepenthes clipeata dicirikan oleh daunnya yang menjari, di mana sulurnya menyatu dengan bagian bawah lamina sebelum puncak. Daun pelepah berukuran besar dan tingginya bisa mencapai 30 cm. Bentuknya bulat di bagian pangkal dan sedikit infundibulata (berbentuk corong) di bagian atas. Spesies ini hanya menghasilkan satu jenis kendi dan batangnya tidak memanjat, panjangnya hanya mencapai 2 m. Perbungaannya kecil, jarang melebihi 25 cm. Semua bagian tanaman tertutup rapat dengan indumentum rambut panjang berwarna coklat[4]. Referensi
|