NatarajaNataraja (Sanskerta: नटराज, IAST: Naṭarāja; Tamil: நடராஜர், Naṭarājar), dikenal juga sebagai Adalvallan (ஆடல்வல்லான், Ādalvallāṉ), adalah representasi Dewa Siwa sebagai penari kosmik dalam agama Hindu. Tarian ilahi ini disebut Tandava[1]. Posisi dan seni Nataraja dideskripsikan dalam berbagai teks Hindu, seperti Tevaram dan Thiruvasagam dalam bahasa Tamil, serta Amshumadagama dan Uttarakamika Agama dalam bahasa Sanskerta, termasuk dalam teks Grantha[2]. Seni patung ini ditemukan di kuil-kuil besar Shaivisme dan diakui sebagai simbol seni pahat unggulan India, serta mewakili budaya India. Patung ini dianggap sebagai salah satu karya terbaik dalam seni Hindu. Dalam berbagai teks Tamil, Nataraja juga dikenal sebagai Kuththan (கூத்தன், Kūththaṉ), Sabesan (சபேசன், Sabēsaṉ), dan Ambalavanan (அம்பலவாணன், Ambalavāṇaṉ).[3] Representasi NatarajaNataraja melambangkan Siwa sebagai penguasa seni tari dan drama, dengan gaya serta proporsi yang sesuai dengan teks Hindu tentang seni. Teks-teks devosi Tamil seperti Tirumurai (dua belas kitab Shaivisme Selatan) menggambarkan Nataraja sebagai wujud Siwa dalam mencipta, memelihara, menghancurkan, dan memberkati pemujanya, sekaligus dikaitkan dengan ilusi[4]. Oleh karena itu, Nataraja dipuja sebagai wujud tertinggi Siwa di Tamil Nadu, dengan patung perunggu dan arca yang ada di hampir seluruh kuil Siwa di wilayah tersebut. Patung ini menggambarkan Siwa menari dalam pose Natya Shastra, memegang berbagai simbol sesuai periode dan wilayah, serta menginjak iblis kerdil (Apasmara atau Muyalaka) yang melambangkan kebodohan spiritual[5]. Pada abad ke-8 hingga ke-10 M, patung-patung Nataraja mencapai bentuk yang matang dan terkenal dalam ekspresi seni perunggu Chola di Tamil Nadu[6]. Patung-patung ini biasanya memiliki tinggi kurang dari empat kaki, meskipun beberapa di antaranya lebih besar. Patung Nataraja dari era ini menjadi puncak seni pahat Tamil, dengan detail dan proporsi yang menampilkan estetika serta filosofi Shaivisme secara mendalam[7]. SimbolismeRelief dan patung Nataraja juga ditemukan di berbagai wilayah Asia Tenggara, seperti di Angkor Wat, yang menunjukkan pengaruh seni dan budaya Tamil di luar India. Representasi Nataraja ini tidak hanya menonjolkan keindahan artistik, tetapi juga mencerminkan penyebaran ajaran Shaivisme ke wilayah lain melalui jalur perdagangan dan migrasi budaya[8]. Dalam seni pahat dan ikonografi, Nataraja biasanya digambarkan dengan empat tangan yang memegang berbagai atribut simbolis. Tangan kanan atas memegang damaru (gendang kecil) yang melambangkan penciptaan, sedangkan tangan kiri atas memegang api, simbol kehancuran. Tangan kanan bawah memberikan abhaya mudra (isyarat perlindungan), dan tangan kiri bawah menunjuk ke arah kaki kirinya yang terangkat, menunjukkan pembebasan spiritual. Siwa digambarkan menari di atas iblis kerdil Apasmara, melambangkan kemenangan atas kebodohan dan kebingungan spiritual[9]. Nataraja tidak hanya dianggap sebagai simbol seni pahat yang luar biasa, tetapi juga sebagai representasi filosofis yang mendalam tentang siklus penciptaan, pelestarian, dan penghancuran dalam kosmos. Patung ini terus menjadi ikon penting dalam kebudayaan India, menggambarkan hubungan antara seni, spiritualitas, dan filsafat Hindu[10]. Referensi
|