Narwastu
-->-->--> Nardostachys jatamansi merupakan tumbuhan berbunga dari keluarga valerian yang tumbuh di pegunungan Himalaya . Ini adalah sumber dari jenis minyak esensial berwarna kuning yang sangat aromatik, spikenard . Minyaknya, sejak zaman kuno, telah digunakan sebagai parfum, obat tradisional, dan upacara keagamaan. Ia juga disebut narwastu. Tumbuhan ini dianggap terancam punah karena pemanenan berlebihan untuk obat tradisional, penggembalaan berlebihan, hilangnya habitat, dan degradasi hutan . KeteranganNardostachys jatamansi adalah tanaman berbunga dari Caprufoliaceae yang tumbuh di Himalaya bagian timur, terutama di daerah Kumaon, Nepal, Sikkim dan Bhutan .[2] Tanaman itu tumbuh 10–50 cm (4–20 in) tingginya dan memiliki bunga berwarna merah muda berbentuk lonceng. [3] Ia dijumpai pada ketinggian 3.000–5.000 m (9.800–16.400 ft) . Rimpang (batang bawah tanah) dapat dihancurkan dan disuling menjadi minyak esensial berwarna kuning yang sangat aromatik, yang konsistensinya sangat kental. Minyak narwastu digunakan sebagai parfum, dupa, obat penenang, dan obat herbal yang dikatakan dapat melawan insomnia, kesulitan melahirkan, dan penyakit ringan lainnya.[4] FitokimiaPenelitian awal terhadap komponen kimia Nardostachys jatamansi menunjukkan tanaman tersebut mengandung:[5]
Di spikenardNardostachys jatamansi mungkin telah digunakan sebagai ramuan dupa yang dikenal sebagai minyak narwastu, meskipun lavender juga telah diusulkan sebagai pengganti minyak narwastu pada zaman klasik.[6] Referensi
|