Nakajima B5N
Nakajima B5N (Jepang: 中島 B5N, nama kode Sekutu: "Kate") adalah sebuah pesawat pembom torpedo berbasis kapal induk milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang digunakan dalam Perang Dunia II. Sebelum kemunculan B5N, Jepang menggunakan pesawat biplan Mitsubishi B2M dan Yokosuka B4Y sebagai pesawat pembom torpedo. Namun, performa yang kurang pada pesawat biplane tersebut terlihat jelas, sehingga pada tahun 1935, terinspirasi oleh pesawat tempur terbaru Mitsubishi A5M, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengembangkan spesifikasi pengebom torpedo "10-Shi". Nakajima dan Mitsubishi ikut serta dalam kompetisi pembuatan pesawat pengebom torpedo baru tersebut. Nakajima memutuskan untuk menggabungkan banyak inovasi baru dalam desain B5N mereka. Prototipenya memiliki sistem hidraulis untuk melipat sayap sehingga pesawat bisa disimpan di kapal induk, dan flap fowler digunakan untuk menambah kestabilan pesawat saat mendarat. Selain itu, B5N memiliki sistem roda pendarat hidraulis yang dapat dilipat. Meski Mitsubishi juga merancang desain pembom torpedonya sendiri, model Nakajima memenangkan kontes tersebut dan pada tahun 1937 diterima dan diproduksi sebagai pesawat pengebom torpedo berbasis di kapal induk. Untuk membuat model produksi, beberapa perubahan harus dilakukan dalam desain prototipenya. Sistem hidraulis untuk melipat sayapnya diganti dengan yang manual, dan flap flower diganti dengan yang flap konvensional. Pada tahun 1939, varian baru yaitu B5N2 dikembangkan. Ini berbeda dengan pendahulunya saat masih menggunakan mesin Hikari 770 tenaga kuda, varian baru dipasang mesin Sakae yang lebih kuat dan andal, yang menghasilkan 1000 hp. Pada awal Perang Dunia II, B5N merupakan pesawat pengebom torpedo terbaik dan tidak mempunyai rival pesawat sejenis dan tampil hebat dalam serangan terhadap Pearl Harbor. Pada operasi berikutnya, di mana skuadron B5N berhasil menenggelamkan empat kapal induk Amerika Serikat yaitu USS Lexington, USS Yorktown dan USS Hornet (CV-8) dalam satu tahun. Setelah penggantinya, yaitu Nakajima B6N diproduksi, B5N lantas dicadangkan. B5N lalu digunakan untuk pesawat latih bagi pilot baru, target tembak untuk latihan kru anti pesawat, dan memburu kapal selam musuh. Beberapa pesawat yang digunakan untuk memburu kapal selam dilengkapi radar dan detektor magnetik. B5N juga digunakan sebagai pembom torpedo selama pertempuran di Filipina pada bulan Oktober 1944, tetapi tidak berhasil, dan menderita kerugian yang besar. Kemudian selama bulan-bulan terakhir Perang Dunia II, B5N juga digunakan untuk serangan Kamikaze. Varian
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Nakajima B5N. |