Nadjib Kertapati Z
Nadjib Kertapati Z (lahir 21 Agustus 1954 adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui di kancah kesusastraan Indonesia melalui karya-karyanya berupa novel, cerita pendek yang dipublikasikan di berbagai surat kabar dan majalah. Selain itu, dia juga menulis skenario film. Beberapa penghargaan telah diterimanya antara lain Piala Vidia tahun 1998, Juara Penulisan Cerpen Majalah Pertiwi, dan Skenario Film Televisi Terpuji dari Festival Film Bandung.[1][2][3] Latar belakangNadjib Kertapati Z lahir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, 21 Agustus 1954. Dia menyelesaikan pendidikan Mualimin (setingkat SMA). Beberapa kali dia memenangi sayembara mengarang cerita pendek, novelet, novel, dan festival sinetron. Nadjib mengawali kiprah keseniannya dengan menjalani profesi sebagai pewarta dan redaktur majalah. Karya-karyanya telah banyak diangkat ke layar kaca. Dia nyaris tidak pernah membuat skenario dengan tema percintaan, karena dia lebih memilih genre sosial. Skenario pertama yang dihasilkan, bahkan merupakan adaptasi dari cerita pendek karyanya, yang kemudian meraih penghargaan Piala Vidya pada tahun 1998. Dalam Bayangan Ibu merupakan judul cerpennya yang berhasil mengantarkan namanya memenangi penghargaan sebagai juara satu dalam Sayembara Cerpen yang diselenggarakan oleh Majalah Pertiwi. Lantas, cerpen tersebut diadaptasi menjadi skenario film dan mendapatkan juara satu dalam Festival Sinetron Indonesia melalui kategori Drama Lepas. Dan dari situlah kariernya sebagai penulis skenario dimulai. Nadjib telah menjadi penulis cerpen sekaligus jurnalis sejak tahun 1978. Beberapa jabatan dalam kariernya pernah diemban, mulai redaktur pelaksana di Majalah Srikandi, dan Majalah Kriminal dan Pencegahan, redaktur di Majalah Monalisa, hingga akhirnya dia menjadi redaktur di Majalah Sarinah. Skenario film televisi dalam program Sinema Wajah Indonesia (SIWI) berjudul Undangan Kuning yang ditayangkan oleh stasiun SCTV sempat mendapatkan sambutan luas di tengah pemirsa televisi dengan rating tertinggi, karena mengangkat tema sosial yang menggambarkan diskriminasi undangan resepsi pernikahan berdasarkan status sosialnya. Skenario itu juga diangkat dari cerpennya yang sempat memenangi Lomba Cerpen Humor. Dunia televisi yang banyak diisi dengan sinetron stripping menjadikan Nadjib merasa tidak mendapatkan lahan, sehingga dia nyaris tidak pernah membuat skenario dengan genre percintaan. karena itulah, aktor Deddy Mizwar memilih Nadjib sebagai salah satu penulis skenario dalam program SIWI yang diproduksi oleh Citra Sinema. Karya
Penghargaan
Referensi
|