Museum ZoologiMuseum Zoologi adalah museum khusus zoologi yang telah berdiri pada tahun 1894 di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.[1] Pemerintah Kota Bukittinggi membangun ulang Museum Zoologi pada tahun 2010.[2] Tujuan pendirian Museum Zoologi adalah untuk mengumpulkan dan memamerkan koleksi hewan yang telah diawetkan. Pengelolaan Museum Zoologi diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bukittinggi dengan kepemilikan oleh Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi. Jenis koleksi yang dimiliki terdiri dari objek penelitian biologi, bukti-bukti sejarah peninggalan masa perang, dan mata uang kuno.[1] PendirianPendirian Museum Zoologi bersamaan dengan pendirian Museum Zoologi Bogor, yaitu pada tahun 1894. Pada tahun 1900, sebuah taman dibangun oleh Van Govent Stromeleur di lokasi Museum Zoologi. Kemudian pada tahun 1929, Dr. J. Hock membuat taman tersebut menjadi kebun binatang yang dikenal dengan nama Kebun Binatang Bukittinggi.[3] Pada tahun 2010, pemerintah Kota Bukittinggi membangun ulang Museum Zoologi.[2] Tujuan pendirian museum ini serupa dengan tujuan pendirian museum Zoologi Bogor, yaitu mengumpulkan dan memamerkan koleksi satwa yang dilindungi.[3] LokasiMuseum Zoologi terletak di kawasan wisata Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan.[4] Museum Zoologi terletak di Jalan Cindur Mato No. 10,[5] Desa Benteng Pasar Atas, di dalam wilayah Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.[6] Lokasi Museum Zoologi dapat dicapai melalui Kota Padang melalu rute Jalan Raya Lintas Sumatera dengan jarak 107 kilometer.[6] Museum Zoologi memiliki ornamen yang unik sehingga mudah dikenali. Pada bagian depan gedung museum terdapat patung ikan berukuran besar. Pada bagian yang sama juga terdapat patung harimau di atas gerbang masuk.[6] KoleksiMuseum Zoologi mengoleksi lebih dari 2000 jenis hewan yang merupakan binatang asli Indonesia. Hewan-hewan ini seperti harimau sumatra, burung kasuari, kanguru tanah, burung kuwau, harimau dahan, dan orang utan. Keseluruhan pajangan merupakan hewan mati yang telah diawetkan. Museum ini juga memamerkan berbagai benda bersejarah lainnya.[3] Referensi
|