Museum Rahmah El Yunusiyah
Museum Rahmah El Yunusiyah adalah museum khusus yang menyimpan memoar dan peninggalan Rahmah El Yunusiyah, seorang ulama, pejuang kemerdekaan, dan pendidik yang mendirikan perguruan Diniyyah Puteri. Museum ini terletak di Jalan Abdul Hamid Hakim, Kelurahan Pasar Usang, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia.[1] Museum ini diresmikan pembukannya pada 26 Agustus 2019 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Hilmar Farid.[2] Museum ini buka hari Senin hingga Jumat. Terwujudnya Museum Rahmah El Yunusiyah merupakan inisiatif dari Yayasan Diniyyah Puteri.[1] SejarahBangunan Museum Rahmah El Yunusiyah merupakan rumah tua milik ibu Rahmah, yakni Rafia. Di sinilah, Rahmah kecil dibesarkan. Di seberang bangunan, terdapat Masjid Ashliyah yang menjadi tempat pertama Rahmah menggelar kegiatan belajar mengajar Diniyyah Puteri yang ia dirikan pada 1923.[3] Sementara itu, tak jauh dari bangunan, terdapat kampus utama Pondok Pesantren Diniyyah Puteri.[1] Ruangan dan koleksiKoleksi museum ini umumnya adalah memoar tentang Rahmah dan beberapa barang peninggalan yang pernah dipakai Rahmah seperti lemari, tempat tidur, mesin tik, pakaian, dan perabot rumah lainnya.[1] Dinding-dinding ruangan dilengkapi berbagai informasi dan foto sejarah perjalananan hidup Rahmah mulai dari silsilah keluarga, lika-liku mendirikan Diniyyah Puteri, sejumlah murid yang pernah dididiknya, serta berbagai penghargaan yang diterimanya.[1][4] Di bagian depan dekat pintu masuk, terdapat kamar tidur Rahmah. Terus masuk ke dalam, terdapat ruangan audio visual dan ruang perpustakaan.[1][4] Ruang audio visual ditujukan jika ada pengunjung yang ingin melihat sejarah Rahmah dalam bentuk suara dan video, sementara perpustakaan berisi koleksi buku tentang Rahmah dan buku lainnya yang pernah ia baca.[1] AktivitasSelain melihat perjalanan hidup dan koleksi Rahmah, pengunjung di museum dapat belajar memakai lilik dan baju basiba di ruangan yang telah tersedia. Lilik dan baju basiba adalah ciri khas pakaian Diniyyah Puteri.[5][6] PengunjungPengunjung museum ini tidak hanya datang dari kota-kota di Indonesia, melainkan juga dari negara jiran Malaysia.[1] GaleriReferensi
|