Museum Kejahatan Perang Amerika SinchonMuseum Kejahatan Perang Amerika Sinchon (Korea: 신천박물관) adalah sebuah museum yang didedikasikan kepada Pembantaian Sinchon, sebuah pembunuhan massal warga sipil Korea Utara yang dituduh dilakukan oleh pasukan AS pada masa Perang Korea. Museum tersebut terletak di Kabupaten Sinchon, Korea Utara.[1] Pada Juli 2015, museum tersebut dibangun ulang dan dipindahkan ke sebuah lokasi baru di negara tersebut. SejarahMuseum Kejahatan Perang Amerika Sinchon mengenang kematian lebih dari 35,000 orang dari 17 Oktober sampai 7 Desember 1950, pada masa yang sama saat kota-kota besar Korea Utara, seperti Pyongyang (ibu kota) dan Hamhung, berada di bawah pendudukan masa perang oleh pasukan militer Korea Selatan, Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.[1] Institut Studi Sejarah Korea menyatakan bahwa baik pihak Komunis maupun anti-Komunis sama-sama melakukan penjagalan besar-besaran sepanjang kawasan tersebut, dan bahwa Resimen Infanteri ke-19 merebut kota tersebut dan gagal untuk menghindarkan kepolisian rahasia yang datang dengan mereka dari tindakan membunuh warga sipil; namun, resimen itu sendiri tidak ikut serta. Kemudian, saat pasukan Komunis merebut kembali kota tersebut, populasinya kembali ditumpas.[2][3] Sumber lainnya menyatakan bahwa "pembantaian" tersebut disebabkan oleh persaingan lokal yang memakai alasan perang sebagai sebuah tujuan.[4] Pengunjung terkenalKim Il-sung mengunjungi museum tersebut pada 1953 dan 1958, seperti halnya putranya, Kim Jong-il, yang mengadakan kunjungan disana pada 1962 dan 1998. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (putra Kim Jong-il dan cucu Kim Il-sung) mengunjungi museum tersebut bersama dengan saudarinya pada 2014.[5] Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Sinchon Museum of American War Atrocities.
|