Museum Bumiputera 1912

Museum Bumiputera 1912 adalah sebuah museum khusus di Kota Magelang yang mengoleksi benda-benda tentang sejarah asuransi di Indonesia khususnya perkembangan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Bangunan Museum Bumiputera 1912 berbentuk joglo yang beratap lapis tiga. Museum Bumiputera 1912 diresmikan pendiriannya pada tanggal 20 Mei 1985 oleh A. Bagus Panuntun selaku Wali Kota Magelang.

Salah satu koleksi unggulan di Museum Bumiputera 1912 adalah laporan tahunan AJB Bumiputera 1912 periode 1915 hingga 1940-an.[1] Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 merupakan pemilik dari Museum Bumiputera 1912. Kunjungan ke Museum Bumiputera 1912 dapat dilakukan ketika jam buka pada hari Senin hingga Jumat. Pada hari Sabtu dan Minggu, Museum Bumiputera 1912 ditutup. Lokasi Museum Bumiputera 1912 dapat dicapai dari Bandar Udara Adisutjipto atau dari Alun-Alun Magelang.

Fungsi

Museum Bumiputera 1912 diresmikan pada tanggal 20 Mei 1985. Peresmiannya dilakukan oleh Wali Kota Magelang saat itu, yakni A. Bagus Panuntun.[2] Museum Bumiputera 1912 difungsikan untuk menampilkan sejarah mengenai asuransi di Indonesia.[3]

Bangunan

Museum Bumiputera 1912 berlokasi di Jalan Jenderal A. Yani Nomor 21, Kota Magelang. Koordinat untuk lokasi Museum Bumiputera 1912 adalah 7°28’20.3” Lintang Selatan dan 110°13’02.7” Bujur Timur.[1] Gaya arsitektur yang diterapkan pada bangunan Museum Bumiputera 1912 adalah arsitektur khas Jawa Tengah. Bangunan Museum Bumiputera 1912 berbentuk joglo dengan tiga lapisan atap.[4] Dalam tata ruang Kota Magelang, lokasi Museum Bumiputera 1912 berdekatan dengan Kampung Botton, bekas kompleks Keresidenan Kedu, dan gedung Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang.[5]

Koleksi

Museum Bumiputera 1912 hanya mengoleksi benda-benda tentang peransuransian. Koleksi Museum Bumiputera 1912 menampilkan tentang sejarah pendirian dan perkembangan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB Bumiputera 1912).[6] Di bagian depang gedung Museum Bumiputera 1912 terdapat tiga patung tokoh pendiri AJB Bumiputera 1912. Nama ketiganya ialah Ngabehi Dwidjosewojo, Karto Hadi Soebroto dan Adimidjojo. Masing-masing dari mereka bekerja sebagai guru di Kota Magelang.[2]

Museum Bumiputera 1912 memamerkan dokumen, mata uang dan alat tulis tangan yang berkaitan dengan AJB Bumiputera 1912.[1] Dokumen yang dipamerkan di Museum Bumiputera 1912 memperlihatkan foto kantor AJB Bumiputera 1912 yang pertama di Kota Magelang. Ada pula dokumen yang memperlihatkan foto kantor lainnya di Kota Yogyakarta dan Jakarta. Jenis kertas yang digunakan pada dokumen dibuat pada tahun 1912. Selain itu, terdapat dokumen yang memperlihatkan foto kantor AJB Bumiputera 1912 yang ada di Indonesia.[7]

Koleksi utama di dalam Museum Bumiputera 1912 salah satunya ialah laporan tahunan AJB Bumiputera 1912 periode 1915 hingga 1940-an.[1] Museum Bumiputera 1912 juga memiliki koleksi mesin antik yang pernah digunakan di AJB Bumiputera 1912, antara lain mesin ketik, mesin hitung, kalkulator, mesin pencetak kuitansi, dan mesin hitung. Museum Bumiputera 1912 juga mengoleksi model lambang AJB Bumiputera 1912 yang beragam yang mengalami perubahan selama bertahun-tahun.[7]

Kepemilikan dan pengelolaan

Di Kota Magelang, Museum Bumiputera 1912 telah menjadi salah satu tempat wisata.[8] Museum Bumiputera 1912 dimilik oleh AJB Bumiputera 1912. Pengelolaannya diserahkan kepada seseorang bernama Tetrias Pujianta.[1]

Waktu kunjung

Kunjungan ke Museum Bumiputera 1912 dapat dilakukan secara gratis pada hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.30. Pada hari Sabtu dan Minggu, Museum Bumiputera 1912 ditutup.[1] Lokasi Museum Bumiputera 1912 dapat dicapai dari Bandar Udara Adisutjipto dengan jarak tempuh sejauh 51,2 km. Museum Bumiputera 1912 juga dapat dicapai dari Alun-Alun Magelang dengan jarak tempuh sejauh 2,6 km.[1]

Lihat pula

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e f g Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 402. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  2. ^ a b Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 385.
  3. ^ Kaunang, C., dkk. (2017). 101 Travel Tips & Stories Indonesia 2: Panduan dan Cerita Perjalanan Seru di 13 Daerah di Nusantara. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 87. ISBN 978-602-03-3159-1. 
  4. ^ "Kota Magelang" (PDF). UPT Perpustakaan PGRI Semarang. hlm. 101. Diakses tanggal 22 Mei 2024. 
  5. ^ Juwono, H, Priyatmoko, H., dan Widiatmoko, A. (2018). Toponim Kota Magelang (PDF). Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 74. ISBN 978-602-1289-81-5. 
  6. ^ Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan 2012, hlm. 386.
  7. ^ a b "Museum Bumi Putera 1912". Asosiasi Museum Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2024. 
  8. ^ "Lampiran 10". Pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat IV (PDF). Magelang: Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Januari 2016. hlm. 55–56. 

Daftar pustaka


Kembali kehalaman sebelumnya