Mukhsin
Mukhsin merupakan film keempat dari sutradara Yasmin Ahmad buatan tahun 2007 dan juga merupakan sekuel ketiga dalam trilogi "Orked".. Pada film sebelumnya adalah mengenai keluarga Orked, Pak Atan dan Mak Inom. Film ini dimainkan oleh Mohd Shafie Naswip sebagai Mukhsin, Sharifah Aryana, Sharifah Aleya, Sharifah Amani, Rozie Rashid, Ho Yu Hang, Ng Choo Seong (pemeran watak Jason dalam Sepet) dan Noor Khiriah. Hanya dalam 12 hari saja, film ini memenangkan satu penghargaan dan satu kenangan khusus di 57 tahun Festival Film International Berlin (2007) dalam kategori film anak-anak: Internasional Juri dari Generasi Kplus - Grand Prix dari Kinderhilfswerk Deutsches untuk Best Feature Film dan Penghargaan Generasi Anak Juri Kplus - Kenangan Khusus.[1] Dalam 4 hari pertama dirilis di Malaysia, film ini sudah menerima RM700, 000 dalam pendapatan di bioskop. Film ini juga memiliki pendapatan kotor akhir senilai RM2 juta. SinopsisCerita ini terjadi di Sekinchan, Sabak Bernam pada tahun 1993 yang menceritakan tentang kisah pandangan pertama dari Orked yang berumur 10 tahun ketika seorang anak laki-laki 12 tahun, Mukhsin yang datang dengan kakak dan bibinya untuk menghabiskan liburan sekolah di desa tersebut. Sebagian cerita film ini relatif sederhana dari sebuah roman muda mekar antara dua film protagonis muda itu adalah adegan kegiatan desa Malaysia yang hidup dengan dinamika dari berbagai jenis keluarga. Sebagian besar adegan berputar di sekitar keluarga Orked dan ibunya (Mak Inom), ayah (Pak atan), dan tetangga dekat keluarganya yang dianggap hampir seperti anggota keluarga (Kak Yam). Keluarga lain yang diberikan perhatian dalam film ini adalah keluarga Mukhsin (dengan kakaknya yang telah tersesat dalam hidupnya dan berusaha mati-matian untuk mencari ibu mereka yang meninggalkan mereka pada usia muda, dan bibi yang mencoba menjaga sikap kedua anak laki-laki sendirian), dan tetangga Orked (dengan anak perempuan muda dan ibu hamil yang memusuhi keluarga Orked, sementara mereka sendiri terluka oleh ayah yang ingin meninggalkan mereka untuk menikahi istri kedua). Orked tak seperti anak perempuan yang lain. Ia lebih suka bermain rumah rumahan dan memasak. Namun karena perilaku buruknya, ia amat sulit diterima anak-anak lain di kampungnya. Malah, orang kampung memandang aneh keluarganya seperti ketika Orked dan ibunya bernama Mak Inom bermain hujan sementara ayahnya bernama Pak Atan memainkan lagu keroncong. Suatu hari, Orked sedang melihat anak-anak laki-laki bermain 'hantu galah'. Ketika seorang pemainnya keseleo kakinya maka Orked mengusulkan untuk menggantinya, tetapi seorang dari mereka menganggukan kepalanya, bahkan melemparkan bola ke arahnya. Orked berdiam diri dan tidak mengelak biarpun bola yang dilemparkan keras kebadannya. Ketika mereka menertawakannya, dia membalas dengan melempar bola yang sama ke arah anak laki-laki tadi hingga terkena dahinya. Dan, hidup Orked pun berubah. Ketika kehadiran Mukhsin, anak laki-laki itu datang saat liburan sekolah di kampungnya membuat sebuah persahabatan di antara mereka. Orked malah bergaya seperti Mukhsin dengan memakai baju dan celana lusuh, serta berkaki kotor, bermain dengan anak laki-laki, memanjat pohon dan bersepeda. Tapi, sebagai anak-anak yang menginjak masa remaja, Mukhsin mulai menyimpan perasaan terhadap Orked, menyebabkan sebuah permasalahan di antara mereka. Walau bagaimanapun, perasaan cinta mampu merusak sebuah persahabatan. Film Mukhsin berkisar pada kasih sayang dan percintaan antara karakter Orked, 10, dan Mukhsin, 12. Film ini menampilkan tentang perasaan cinta pertama yang timbul di hati mereka. Namun saat itu masalah yang timbul adalah Orked masih terlalu muda untuk bercinta, sedangkan Mukhsin pula sedang dalam masa transisi akil baligh. Hingga hari terakhir Mukhsin meninggalkan kampung Orked, dia masih gagal mengungkapkan rasa cintanya. Lalu Mukhsin pergi meninggalkan satu kenangan cinta indah buat Orked yang turut diminati seorang anak Cina di sekolahnya. Karakter
Musik
ReferensiPranala luar
|