Mujur Lor, Kroya, Cilacap
Luas sawah di desa Mujur Lor adalah 165,35 hektar, sedangkan luas tanah kering (pekarangan / pemukiman) adalah 94,96 hektar. Area persawahan di desa Mujur Lor dahulunya adalah merupakan daerah rawa-rawa, di samping itu ada beberapa sungai yang melewati wilayah Mujur Lor, oleh sebab itu pada musim hujan, beberapa wilayah di desa Mujur Lor sering dilanda banjir. Namun demikian, seringnya banjir tersebut juga membawa dampak positif yaitu suburnya tanah di wilayah desa Mujur Lor. Kesuburan tanah ini disebabkan air yang berasal dari wilayah pegunungan di sebelah utara desa Mujur Lor tidak hanya membawa air, tetapi juga membawa tanah yang subur (yang dalam bahasa jawa disebut "ladu"). Mayoritas penduduk Mujur Lor bekerja di bidang pertanian, dengan jumlah petani 863 orang dan buruh tani 468 orang. Penduduk yang bekerja di bidang perdagangan berjumlah 334 orang, yang bekerja dalam bidang bangunan berjumlah 176 orang, yang bekerja sebagai pengusaha berjumlah 83 orang, yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri sebanyak 17 orang, pensiunan berjumlah 19 orang, dan penduduk yang bekerja dalam bidang industri berjumlah 22 orang. Komoditas pertanian yang utama di desa Mujur Lor adalah padi, dengan jumlah produksi (menurut data BPS tahun 2018) adalah 2.450 ton. Komoditas selanjutnya adalah kelapa, dengan jumlah 8.000 pohon. Pada masa perjuangan kemerdekaan, Mujur Lor memainkan peran penting. Mujur Lor merupakan basis perlawanan terhadap penjajah Belanda maupun Jepang. Wilayah basis perlawanan terhadap penjajahan di Mujur Lor berada di dusun Tegalanyar, dengan tokoh penggeraknya adalah K.H. Asy'ari. K.H. Asy'ari merupakan anggota Syarikat Islam (SI), dan setelah tahun 1938 K.H. Asy'ari bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan memprakarsai berdirinya NU Cabang Cilacap bersama dengan K.H. Adzkiya, dan K.H. Mungawam. Pada masa peperangan kemerdekaan melawan tentara Belanda, Tegalanyar Mujur Lor merupakan markaz bagi para gerilyawan, baik dari unsur Hizbullah, Sabilillah, maupun Peta. Oleh sebab itu, pada saat Jendral Sudirman bertugas sebagai Sudanco Peta di wilayah Kroya, Jendral Sudirman sering berkunjung ke Tegalanyar Mujur Lor menemui K.H. Asy'ari selaku penasehat Hizbullah kabupaten Cilacap. Dusun Tegalanyar Mujur Lor ini pernah diserang oleh tentara NICA dan dibumihanguskan oleh tentara Belanda tersebut.
|