Muhammad Suja'i al-Kudani
Al-'Aalim Al-'Allaamah Asy-Syaikh Al-Haajji Muhammad Suja'i bin Abdurrohman Al-Kudani At-Tasiki Al-Jawi Asy-Syafi'i (bahasa Arab: العالم العلامة الشيخ الحاج محمد سجاعي بن عبد الرحمن الكوداني التاسيكي الجاوي الشافعي) atau lebih dikenal dengan Mama Gudang atau Mama Kudang, lahir di Tasikmalaya, Hindia Belanda pada hari Senin,[1] sekitar tahun 1251 Hijriyah atau 1835[2] Masehi - wafat di Tasikmalaya, Indonesia pada hari Jum'at,[1] 10 Dzulhijjah[2] 1385 Hijriyah atau 01 April 1966[1] Masehi adalah salah satu sosok ulama Tatar Pasundan yang bergelar Al-'Aalim Al-'Allaamah. BiografiKelahiran dan SilsilahSyekh Muhammad Suja'i al-Kudani lahir pada hari Senin,[1] sekitar tahun 1835[2] Masehi merupakan sosok seorang 'Ulama Tatar Pasundan yang bergelar Al-'Aalim Al-'Allaamah. Sebagai seorang 'Ulama Besar di zamannya, Mama Suja'i putra pasangan Mama Abdurrohman dan Ibu Siti Layyimah dikalangan para murid-muridnya beliau lebih masyhur dengan sebutan Mama Gudang. Beliau Menikah dengan Nyimas Hj. Khodidjah, Putri dari Pengusaha 'Alim dari Demak, Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan Haji Dolar / Haji Dullah. Mama GudangNama Mama (dibaca juga: Mama) adalah gelar kehormatan Suku Sunda yang disematkan kepada 'Ulama berpengetahuan tinggi yang menjadi gurunya para 'Ulama di daerah Jawa Barat dan daerah tujuan diaspora para keturunan Sunda, seperti Banten, Jakarta, dan Lampung. Kata Mama adalah merupakan istilah Bahasa Sunda yang berasal dari kata Rama artinya Bapak. Di kalangan masyarakat Jawa Barat, kata Mama ini biasanya disematkan kepada Ajengan atau Kyai yang ilmunya tinggi, sehingga sebutannya menjadi Mama Ajengan atau Mama Kyai. Sementara Gudang adalah sebuah daerah dimana Syekh Muhammad Suja'i bermukim yang ada di Tasikmalaya, Jawa Barat. Guru-gurunyaMama Gudang memiliki banyak guru diantaranya:
Murid-muridnyaMama Gudang memiliki banyak murid diantaranya:
WafatMama Gudang wafat setelah merayakan hari raya 'Idul Qurban bertepatan pada hari Jum'at, sekitar bulan April tahun 1966[1] Masehi atau sekitar bulan Dzulhijjah.[2] Rujukan
Referensi
|