MuhallebiMuhallebi, yang juga biasa disebut dengan pengucapan muhallabia atau muhallabiyeh, adalah hidangan penutup berupa puding krim susu yang populer di Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian area Mediterania. Hidangan pencuci mulut ini memiliki tekstur yang lembut, rasa manis yang tidak terlalu pekat, dan sering dipadukan dengan bahan makanan tambahan yang bersifat aromatik seperti air mawar atau air jeruk. Biasanya muhallebi disajikan dengan taburan kayu manis bubuk, kacang badam hijau, atau kelapa parut. [1] [2] SejarahAsal usul muhallebi (Arabic: مهلبية) pertama kali tercatat di awal periode perkembangan Islam, kemungkinan di sekitar abad ke 7. Berdasarkan beberapa catatan sejarah, muhallebi diperkenalkan ke jazirah Arab oleh seorang koki Persia bernama Muḥallab ibn Abī Ṣufra, dan dinamai sesuai nama penciptanya. Muhallebi dibawa oleh para pedagang Muslim dan mendapatkan berbagai variasi baru sesuai dengan tempat di mana hidangan penutup ini dikenalkan. Resep muhallebi memiliki banyak adaptasi rasa dan teknik pembuatan, dipengaruhi oleh bahan makanan lokal dan selera setempat. Sebagai contoh, di Turki, muhallebi umumnya diberi air mawar dan kayu manis sebagai perisa tambahan, sementara di Libanon, muhallebi diperkaya dengan tambahan mastic, sejenis resin yang memberikan citarasa unik beraroma pinus. Teknik pembuatanBahan dasar utama yang dibutuhkan untuk membuat muhallebi adalah susu, gula, dan bahan pengental; biasanya menggunakan tepung beras atau maizena. Proses yang dilakukan diawali dengan mengencerkan bahan pengental menggunakan sedikit susu dingin, lalu perlahan mencampurkannya ke susu panas yang sudah diberi pemanis gula. Campuran ini dimasak menggunakan api kecil hingga mengental dengan tekstur menyerupai vla. Setelahnya muhallebi dituang ke mangkuk saji dan dibiarkan dingin hingga teksturnya menjadi lebih padat, atau bisa disimpan di lemari pendingin sebelum disajikan. [3] Referensi
|