Monarki HabsburgMonarki Habsburg, juga dikenal sebagai Kekaisaran Habsburg, adalah salah satu dinasti paling berpengaruh di Eropa yang memerintah wilayah yang luas dari abad ke-13 hingga awal abad ke-20. Keluarga ini terkenal karena menguasai tahta Kekaisaran Romawi Suci, Austria, Spanyol, dan banyak wilayah lainnya melalui pernikahan politik, aliansi militer, dan diplomasi. Asal-usul dan Awal Mula KekuasaanMonarki Habsburg berasal dari wilayah di sekitar Kastil Habsburg (sekarang di Swiss) yang dibangun pada awal abad ke-11 oleh Radbot, Comte Klettgau. Nama Habsburg sendiri berasal dari kata Habichtsburg yang berarti "Kastil Elang". Pada tahun 1273, Rudolf I dari Habsburg terpilih sebagai Raja Romawi (Kaisar Romawi Suci). Ini menandai awal pengaruh keluarga Habsburg di Eropa. Kemenangannya melawan Raja Ottokar II dari Bohemia pada tahun 1278 memberi Habsburg kendali atas wilayah Austria, yang menjadi pusat kekuasaan mereka selama berabad-abad. Ekspansi Kekuasaan Melalui Pernikahan dan DiplomasiMoto keluarga Habsburg, "Biarlah yang lain berperang; engkau, Habsburg, menikahlah dengan baik," mencerminkan strategi mereka untuk memperluas kekuasaan melalui pernikahan politik. Beberapa aliansi penting meliputi:
Puncak Kekuasaan: Masa Charles VCharles V (1519–1556) adalah salah satu penguasa terbesar dalam sejarah Habsburg. Ia memerintah wilayah yang sangat luas, termasuk Spanyol, Belanda, Kekaisaran Romawi Suci, dan wilayah koloni di Amerika. Namun, tantangan dari Reformasi Protestan, perang melawan Prancis, dan serangan dari Kesultanan Utsmaniyah membebani pemerintahannya. Pada tahun 1556, Charles V memutuskan untuk membagi kekaisaran:
Monarki Habsburg AustriaSetelah pembagian tersebut, keluarga Habsburg Austria memfokuskan kekuasaannya di Eropa Tengah. Mereka terus menjadi Kaisar Romawi Suci hingga pembubaran kekaisaran pada tahun 1806. Beberapa penguasa Habsburg Austria yang penting meliputi:
Akhir Monarki HabsburgPada abad ke-19, Monarki Habsburg menghadapi tantangan besar akibat munculnya nasionalisme di Eropa. Revolusi tahun 1848 mengguncang stabilitas kekaisaran, tetapi Kaisar Franz Joseph I berhasil mempertahankan kekuasaannya dengan reformasi dan tindakan militer. Namun, kekalahan Austria dalam Perang Austria-Prusia (1866) melemahkan pengaruhnya di Jerman, dan kekaisaran dipaksa untuk bertransformasi menjadi Austria-Hungaria pada tahun 1867. Dual Monarki ini bertahan hingga akhir Perang Dunia I. Pada tahun 1918, setelah kekalahan dalam Perang Dunia I, Kekaisaran Austria-Hungaria runtuh, dan Kaisar Karl I turun tahta, mengakhiri pemerintahan Habsburg. Referensi
Robert John Weston Evans (1979). The Making of the Hapsburg Monarchy, 1550-1700: An Interpretation. Oxford University Press. ISBN 0-19-873085-3.
|