Mohammad Al-Bashir
Mohammed al-Bashir ( bahasa Arab : محمد البشير , romanisasi : Muḥammad al-Bashīr ; lahir 1983) adalah seorang insinyur dan politikus Suriah yang saat ini menjabat sebagai perdana menteri Suriah ke-70 , ia telah memimpin Pemerintahan Transisi Suriah sejak 10 Desember 2024. Ia juga menjabat sebagai Perdana Menteri Pemerintahan Keselamatan Suriah sejak 13 Januari 2024. Pada tanggal 9 Desember 2024, setelah jatuhnya rezim Assad , al-Bashir ditugaskan untuk membentuk pemerintahan transisi setelah bertemu dengan pemimpin HTS Abu Mohammad al-Julani dan perdana menteri Suriah yang akan lengser Mohammad Ghazi al-Jalali untuk mengoordinasikan pemindahan kekuasaan. Keesokan harinya ia secara resmi ditugaskan untuk memimpin pemerintahan transisi hingga 1 Maret 2025. Al-Bashir juga pernah menjabat sebagai perdana menteri ke-5 dari Pemerintah Penyelamat Suriah, administrasi sipil dari organisasi Islam Sunni Hayat Tahrir al-Sham (HTS), antara pemilihannya pada 13 Januari 2024 hingga pengangkatannya sebagai perdana menteri transisi.[1] Kehidupan Awal dan PendidikanAl-Bashir lahir pada tahun 1983 di desa Mashoun, yang terletak di wilayah Jabal Zawiya, Idlib.[2] Ia lulus dengan gelar di bidang teknik elektro dari Universitas Aleppo pada tahun 2007. Pada tahun 2011, Al-Bashir menjadi kepala Departemen Instrumen Presisi di pabrik gas milik Perusahaan Gas Suriah. Setelah pecahnya Perang Saudara Suriah, ia menjabat sebagai direktur Institut Pendidikan Al-Amal, yang memberikan pendidikan kepada anak-anak yang terdampak perang.[3] Pada tahun 2021, ia meraih gelar di bidang Syariah dan hukum dari Universitas Idlib, serta mendapatkan sertifikasi dalam organisasi administratif dan manajemen proyek.[4][5] Karier PolitikSebelum diangkat menjadi menteri, al-Bashir menjabat sebagai Direktur Pendidikan Islam di Kementerian Awqaf Pemerintah Penyelamatan selama dua setengah tahun. Setelah itu, ia menjabat sebagai Wakil Direktur dan kemudian Direktur Urusan Asosiasi di Kementerian Pembangunan dan Urusan Kemanusiaan.[5] Antara tahun 2022 dan 2023, al-Bashir menjabat sebagai Menteri Pembangunan dan Urusan Kemanusiaan dalam kabinet Ali Keda.[6][5] Perdana Menteri SuriahPada 9 Desember 2024, setelah jatuhnya rezim Assad, al-Bashir ditugaskan untuk membentuk sebuah pemerintahan transisi setelah bertemu dengan pemimpin HTS Abu Mohammad al-Julani dan perdana menteri Suriah yang akan lengser, Mohammad Ghazi al-Jalali, untuk mengoordinasikan proses transfer kekuasaan.[7][8][9] Keesokan harinya, ia secara resmi ditunjuk sebagai perdana menteri pemerintahan transisi hingga 1 Maret 2025.[10][11][12] Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi, al-Bashir mengumumkan bahwa pejabat dari Pemerintah Penyelamatan telah bertemu dengan perwakilan dari pemerintahan sebelumnya untuk memfasilitasi serah terima kekuasaan, dan bahwa kabinetnya dari Pemerintah Penyelamatan akan mengambil alih peran-peran mereka dalam pemerintahan transisi.[13][14] Referensi
|