Mohamed Farrah Aidid
Jenderal Mohamed Farrah Aidid Hassan bahasa Somali: Maxamed Faarax Xasan Caydiid, bahasa Arab: محمد فرح حسن عيديد (15 Desember 1934 – 1 Agustus 1996) adalah seorang pemimpin militer kontroversial Somalia, sering digambarkan sebagai panglima perang. Seorang mantan jenderal dan diplomat, ia adalah ketua Kongres Somali Bersatu (USC) dan kemudian memimpin Aliansi Nasional Somalia (SNA). Seiring dengan kelompok-kelompok oposisi bersenjata, mereka mengusir rezim Presiden Mohamed Siad Barre dari ibu kota Somalia, Mogadishu selama Perang Saudara Somalia yang pecah pada awal 1990-an. Pada tahun 1992, Aidid menantang kehadiran PBB dan pasukan Amerika Serikat di negara ini. Dia adalah salah satu sasaran utama Operasi Pemulihan Harapan, operasi kemanusiaan bersama antara PBB dan AS yang berusaha mematahkan serangan militer. Setelah akhirnya memaksa pasukan PBB untuk meninggalkan negara itu pada tahun 1995, Aidid menyatakan dirinya sebagai Presiden Somalia untuk waktu singkat sampai kematiannya pada tanggal 24 Juli 1996, Ketika Aidid dan milisinya terlibat dalam pertempuran dengan pasukan panglima perang dan mantan sekutu Aidid Ali Mahdi Muhammad dan Osman Ali Atto. Dia Terluka oleh tembakan selama pertarungan, Aidid mengalami serangan jantung fatal pada 1 Agustus, baik selama atau setelah operasi untuk mengobati luka-lukanya. Hussein Mohamed Farrah, anak Jenderal Aidid, pindah ke Amerika Serikat ketika ia berusia 17 tahun. Dia tinggal 16 tahun di Amerika Serikat dan menjadi warga negara naturalisasi, dan kemudian seorang Marinir Amerika Serikat yang bertugas di Somalia. Dua hari setelah kematian ayahnya, Aliansi Nasional Somalia memilih dia untuk menjadi presiden baru Republik Somalia. Referensi
|