Mochtar Embut
Mochtar Embut (5 Januari 1934 – 20 Juli 1973) adalah pemusik dan komponis Indonesia.[1] Mochtar menciptakan lebih dari 100 lagu dalam masa hidupnya. PendidikanPada usia lima tahun, Mochtar Embut sudah mulai bermain piano. Empat tahun kemudian Ia menciptakan sebuah lagu anak-anak, Kupu-kupu. Mochtar cenderung belajar bermain piano secara otodidak. Pada usia 16 tahun, ia menyelesaikan karya pertamanya untuk piano. Mochtar sempat mengenyam pendidikan akademis di Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Bahasa Prancis. Mochtar enggan belajar ke luar negeri karena alasan yang tidak diketahui. Saat Pranajaya, salah seorang tokoh seriosa Indonesia yang saat itu masih belum menonjol, mendapat kesempatan mengikuti pendidikan musik di Jepang pada tahun 1962, Mochtar menerima tawaran yang sama, tetapi selalu menolak. KarakterLagu-lagu ciptaan Mochtar mencerminkan hidupnya yang sepi, pemalu, dan tak menyukai publisitas. Mochtar lebih memilih menempatkan dirinya di balik layar suatu acara. Ketika mengikuti festival lagu pop internasional di Jepang tahun 1971, saat ciptaannya, With the Deepest Love from Jakarta mendapat penghargaan dari panitia, peserta yang lain baru tahu bahwa pencipta lagu tersebut ada di antara mereka. Mochtar kemudian bertindak sebagai dirigen orkestra yang memainkan lagu ciptaannya, dan dengan demikian Ia menjadi orang Indonesia pertama yang pernah memimpin orkes simfoni Tokyo.[2] KematianMochtar adalah seorang pecandu kerja. Terperangkap oleh dedikasi dan ketekunan bekerja yang nyaris tak mengenal lelah, Ia terserang penyakit liver dan kanker hati. Mochtar diisetirahatkan di Rumah Sakit Borromeus, Bandung, hingga tahun 1965. Namun akhirnya Ia meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1973 dalam usia 39 tahun, dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Kontribusi kepada musik IndonesiaMochtar dikenal sebagai salah satu komponis seriosa yang tembang karyanya bersifat puitik. Ia dapat mengolah dan memadukan harmoni musik dengan musikalisasi karya puisi. Ia sudah menggubah sajak-sajak dari tokoh-tokoh sastra Indonesia seperti WS Rendra, Chairil Anwar dan Usmar Ismail menjadi komposisi musik dan lagu.[3][4] Mochtar telah menciptakan lebih dari 100 lagu. Banyak di antara lagunya telah menjadi bagian abadi dalam sejarah musik Indonesia, seperti Di Wajahmu Kulihat Bulan, Di Sudut Bibirmu dan Tiada Bulan di Wajah Rawan. Kontribusi musik Mochtar juga mencapai kancah politik dengan menciptakan lagu Mars Pemilu yang digunakan sebagai mars Pemilihan Umum di Indonesia. Kemudian Lagu KB yang juga diciptakan oleh Mochtar untuk membantu mensukseskan gerakan Keluarga Berencana yang dimulai pada tahun 1970-an. Lagu tersebut menjadi sangat populer dan akhirmya menjadi lagu wajib anak-anak sekolah mulai dari Sekolah Dasar. Mochtar juga sempat menjadi guru musik dari Guruh Soekarnoputra, yang saat itu masih bersekolah di SMA Yayasan Perguruan Cikini.[5] Mochtar sempat menyelesaikan Kumpulan Lagu Populer I, sebuah buku yang memuat 27 lagu rakyat Indonesia dan 9 lagu barat.
Penghargaan
Daftar lagu ciptaan Mochtar Embut
Anekdot
Pranala luar
Referensi
|