Misi Demonstrasi Falcon Heavy
Misi Demonstrasi Falcon Heavy (disebut juga Penerbangan Uji Coba Falcon Heavy atau Penerbangan Perdana Falcon Heavy) adalah upaya pertama SpaceX untuk meluncurkan roket Falcon Heavy pada tanggal 6 Februari 2018 pukul 20:45 UTC.[1] Peluncuran ini mencetak sejarah penerbangan antariksa karena menggunakan roket terkuat di dunia,[2] dua kali lipat lebih kuat daripada pemegang rekor sebelumnya.[3] TentangMisi ini adalah penerbangan uji coba peluncur Falcon Heavy. Tujuannya adalah mendemonstrasikan kemampuan peluncur sambil mengukur telemetri sepanjang penerbangan. MuatanTiruan muatan untuk peluncuran uji coba ini adalah mobil merah milik CEO SpaceX, Elon Musk, Tesla Roadster generasi pertama. SpaceX menyatakan bahwa muatannya harus "sesuatu yang menyenangkan dan tanpa nilai sentimental yang tak tergantikan".[1] Kursi pengemudi Roadster diduduki oleh "Starman", boneka astronaut yang mengenakan pakaian luar angkasa SpaceX.[4] TestPenerbangan perdana Falcon Heavy bertujuan mencapai beberapa sasaran: berhasil mengembalikan dua inti pendorong samping ke Cape Canaveral dan mendaratkan keduanya secara bersamaan di Landing Zones 1 and 2, dan mendaratkan inti pendorong tahap pertama di kapal labuh nirawak, Of Course I Still Love You, di Samudra Atlantik. Tiga inti pendorong roket adalah roket Falcon 9 tahap pertama, sedangkan tahap puncaknya adalah tahap puncak Falcon 9.[3][4][5] Tujuan memasukkan Roadster ke wahana ini adalah mendemonstrasikan bahwa Falcon Heavy dapat meluncurkan muatan sampai orbit Mars. Peluncuran dilakukan pukul 15:45 EST atau 20:45 UTC dari Launchpad 39A di Kennedy Space Center, Cape Canaveral, Florida. Roadster berhasil ditempatkan di orbit. Dua inti pendorong mendarat di Landing Zone 1 dan 2 beberapa menit kemudian. Sasaran yang tidak tercapai adalah pendaratan inti utama; meski nasibnya awalnya belum jelas karena kehilangan sinyal dan asap tebal, Musk memberitahu beberapa jam kemudian bahwa pendorongnya gagal mendarat.[6] Karena dua dari tiga mesin yang dibutuhkan untuk mendarat gagal menyala, pendorong menabrak air dengan kecepatan 500 km/jam, 100 meter dari kapal nirawak.[7] Meski penerbangan tahap puncaknya tetap berlanjut, saat terbang transfer ke orbit matahari, tahap keduanya meleset dari orbit Mars. Musk memperkirakan bahwa Roadster akan bertahan di orbit dengan perihelion di orbit Bumi dan aphelion dekat orbit planet katai Ceres di Sabuk Asteroid.[8][9] Garis waktuGaris waktu misi adalah sebagai berikut (semua waktu perkiraan):[1]
HasilData telemetri penting mengenai kinerja sistem peluncuran dan komponennya berhasil didapatkan dari semua tahap penerbangan ini.
Mobil dan maneken penumpangnya berhasil memasuki orbit heliosentris pada jarak aphelion 2,61 AU, melewati Mars dan mendekati Ceres. Empat jam pertama penerbangan disiarkan secara langsung di YouTube.[8]
Kedua pendorong berhasil mendarat bersamaan di Landing Zone 1 dan 2.
Inti utamanya terbang kembali ke kapal nirawak, tetapi hancur dan merusak kapalnya. Penyebabnya adalah kekurangan bahan bakar (karena tingkat konsumsi yang tak terduga saat penerbangan) atau gagal menyalakan semua mesin yang diperlukan untuk mendarat. Menurut Elon Musk dalam konferensi pasca-penerbangan, inti utama kehabisan cairan pemantik trietilaluminium-trietilboran (TEA-TEB).[10] Galeri
Lihat pula
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Falcon Heavy flight 1.
|