Mira Widjaja
Mira Widjaja atau Mira Widjaya (Mira Wong) atau lebih dikenal dengan nama pena Mira W. (lahir 13 September 1951), adalah novelis Indonesia. Terlahir dari keluarga keturunan Tionghoa, ia dikenal sebagai salah satu penulis novel-novel roman populer di Indonesia.[1] Ayahnya, Othniel, adalah pelopor industri perfilman di Indonesia. Mira menulis novel dengan berbagai genre, termasuk roman, kriminal, dan kehidupan rumah sakit.[2] Ia berprofesi sebagai dokter sebelum menjadi penulis.[3] BiografiMira lahir di Jakarta pada 13 September 1950, putri dari produser film Othniel Widjaja dan istrinya; ia adalah anak kelima dari lima bersaudara. Kakaknya, Willy Wilianto, juga berkecimpung di dunia perfilman. Saat masih SD, Mira sudah menunjukkan bakat menulisnya, ia sering mengirim karyanya ke majalah-majalah anak ternama. Cerpen populer pertama Mira adalah "Benteng Kasih",[4][5] yang dimuat di majalah Femina pada tahun 1975, saat itu ia masih kuliah kedokteran di Universitas Trisakti. Sedangkan novel pertamanya, Dokter Nona Friska, dimuat sebagai cerita bersambung di majalah Dewi pada tahun 1977, diikuti oleh novel keduanya, Sepolos Cinta Dini. Setahun kemudian, ia menerbitkan Cinta Tak Pernah Berhutang.[6] Setelah lulus dari Trisakti, Mira menjadi staf pengajar di Universitas Moestopo. Novelnya yang paling terkenal, Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, diterbitkan pada tahun 1980.[6] Ia terus menghasilkan karya, berkiblat pada penulis-penulis seperti Nh. Dini, Agatha Christie, Y. B. Mangunwijaya dan Harold Robbins.[4] Mira, bersama dengan Marga T, dianggap sebagai pelopor penulis keturunan Tionghoa di Indonesia, menjadi inspirasi bagi penulis-penulis berikutnya seperti Clara Ng.[7] Hingga tahun 1995, Mira telah menerbitkan lebih dari 40 novel,[6] kebanyakan di antaranya telah diangkat menjadi film dan sinetron, termasuk Dari Jendela SMP, Luruh Kuncup sebelum Berbunga, Matahari di Batas Cakrawala, Lembah Dosa, Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi, Ketika Cinta Harus Memilih, dan Permainan Bulan Desember.[3][8] Referensi
Pranala luar
|