Minutes to Midnight
Minutes to Midnight (Indonesia: Detik-detik Menjelang Tengah Malam) adalah album studio ke-3 dari grup musik beraliran nu metal dari Amerika Serikat, Linkin Park. Album ini berisikan 12 lagu di edisi regulernya dan lagu bonus "No Roads Left" jika memesan melalui iTunes. Album Minutes to Midnight dirilis pada tanggal 14 Mei 2007 secara internasional dan keesokan harinya di Amerika Utara.[11] Album Minutes to Midnight dirilis setelah selama 4 tahun tidak merilis album studio. Sebelumnya, Linkin Park merilis album Hybrid Theory pada tahun 2000 dan Meteora pada tahun 2003. Semua lagu di album ini ditulis oleh Linkin Park. Mike Shinoda, rapper Linkin Park, ikut memproduseri album ini bersama Rick Rubin, mantan anggota Beastie Boys.[12] Di Siprus, album ini dirilis tanggal 10 Mei 2007.[13] Pada tanggal 11 Mei 2007, album Minutes to Midnight dirilis di Italia, Swedia, dan Jerman.[13] Sementara di Asia, album Minutes to Midnight dirilis tanggal 16 Mei 2007, atau sehari setelah rilis di AS.[14] Dalam waktu sebulan, album Minutes to Midnight berhasil meraih penghargaan platinum di AS. Kira-kira 624 ribu keping album Minutes to Midnight terjual tiap minggunya.[15] Penghargaan platinum ini diberikan oleh Asosiasi Industri Rekaman Amerika (RIAA) kepada Linkin Park. Angka penjualan ini membuat album Minutes to Midnight menjadi album pertama yang memperoleh penghargaan platinum selama tahun 2007. Album Minutes to Midnight total telah terjual sebanyak 3,3 juta keping di seluruh dunia[16] dan mendapat penghargaan double platinum.[17] Album ini dimasukkan pula oleh majalah Rolling Stone di peringkat 25 dalam daftar 50 album terbaik tahun 2007.[18] Terdapat dua jenis sampul album ini. Keduanya, yaitu sampul edisi reguler dan sampul tema kotak perhiasan, memperlihatkan kesemua anggota Linkin Park dengan urutan dari kiri ke kanan sebagai berikut: Chester Bennington, Dave "Phoenix" Farrell, Joe Hahn, Brad Delson, Rob Bourdon, dan Mike Shinoda. Dalam sampul edisi reguler, semua anggota Linkin Park membelakangi kamera. Sedangkan, dalam sampul tema kotak perhiasan, semua anggota band menghadap kamera. Singel pertamanya, "What I've Done", dirilis pada tanggal 2 April 2007, kemudian "Bleed It Out" pada tanggal 20 Agustus 2007, serta singel ketiga berjudul "Shadow of the Day", yang dirilis pada tanggal 16 Oktober 2007. Singel keempatnya adalah "Given Up", yang dirilis pada tanggal 3 Maret 2008. Singel kelimanya dijadwalkan adalah "Leave Out All the Rest", dan akan dirilis pada bulan Juni 2008. Daftar laguReguler
Bonus tur
Judul lagu demo
Versi album palsu
Keterangan:
RilisInformasiAlbum ini direkam selama 14 bulan, di sebuah rumah tua bernama The Mansion. Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan untuk album ini, namun hanya 12 lagu saja yang terdapat dalam album ini.[19] Salah satu lagu demonya, "Qwerty", sempat dirilis sebagai demo singel, namun hanya sebagai gambaran mengenai jenis musik yang akan digunakan Linkin Park dalam album Minutes to Midnight.[20] Judulnya mengacu pada salah satu jenis papan ketik, yaitu QWERTY.[20] Lagu "Qwerty" juga terdapat dalam EP Linkin Park Underground keenam. Album Minutes to Midnight semula dijadwalkan dirilis pada musim panas 2006, lalu pada musim gugur 2006, pada awal tahun 2007, dan akhirnya pada tanggal 15 Mei 2007.[21] Pada tanggal 6 Maret 2007, label Warner Bros mengumumkan bahwa album Minutes to Midnight telah selesai direkam.[22] Album ini, beserta singelnya, yaitu "What I've Done", "Bleed It Out", dan "Shadow of the Day", diproduseri oleh Rick Rubin, mantan anggota Beastie Boys, dan rapper Linkin Park, Mike Shinoda. Pada tanggal 25 Juli 2007, Linkin Park mengadakan tur Projekt Revolution mereka yang keempat untuk mempromosikan album Minutes to Midnight, dengan mengundang artis-artis lain seperti My Chemical Romance.[23] Dalam pekan perdana album Minutes to Midnight terjual sebanyak 625 ribu keping.[24] Album ini total telah terjual sebanyak 3,3 juta kopi di seluruh dunia[16] dan mendapat penghargaan double platinum.[17] Asal namaAsal nama Minutes to Midnight sendiri adalah sebuah kata ciptaan Bulletin of the Atomic Scientists di Universitas Chicago, yaitu Doomsday Clock (Jam Hari Kiamat).[20] Doomsday Clock sendiri menandakan akan terjadinya ledakan nuklir, dan dimulai pada tahun 1945, saat AS menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.[20] Menurut vokalis Chester Bennington, tujuan dari penamaan album ini adalah supaya album Minutes to Midnight bisa laku keras setelah dirilis.[20] Skandal pembocoran11 hari sebelum rilis album Minutes to Midnight di AS, atau 10 hari sebelum rilis internasionalnya, tepatnya tanggal 4 Mei 2007, album Minutes to Midnight bocor ke internet.[25] Leader Linkin Park, Mike Shinoda pun prihatin dan mengajak pihak lain agar lebih menghargai kerja keras Linkin Park untuk merekam materi album ini. Ternyata, album bajakan itu palsu dan banyak orang yang tertipu. Sebenarnya, yang menyanyikan album palsu itu adalah Grey Daze, band lama vokalis Chester Bennington, yang berisikan lagu-lagu lama Grey Daze.[26] Konon, Chester sendirilah yang menyebarkan album palsu itu ke internet, supaya album versi aslinya tidak bocor sebelum waktunya.[27] Rilis edisi khususDVD edisi khususSeperti album-album sebelumnya, Linkin Park tetap merilis album Minutes to Midnight edisi khusus yang berformat DVD. Harganya 2 kali lipat dari album edisi regularnya.[28] DVD edisi khusus ini berisikan:[29]
DVD-ROM-nya berisikan:
Edisi bersihTerdapat juga edisi album dengan logo Parental Advisory, baik untuk CD reguler maupun VCD-nya. Lagu "Given Up", "Bleed It Out", dan "Hands Held High" dihilangkan kata-kata kasarnya. Di Malaysia, hanya ada edisi bersih. Teknis albumDi album Minutes to Midnight, terlihat bahwa Linkin Park mencoba gaya musik mereka yang baru. Nyaris tidak ada lagi lagu-lagu yang beraliran nu metal dan rapcore. Sebagai gantinya, Linkin Park memasukkan aliran alternative rock dan alternative metal. Rapper Mike Shinoda juga hanya menyanyi rap di 2 lagu, yaitu "Bleed It Out" dan "Hands Held High". Mike, untuk pertama kalinya, menyanyi solo dalam lagu "In Between". Chester Bennington juga hanya berteriak dalam lagu "Given Up", "Bleed It Out", dan "No More Sorrow". Jadi, dalam album Minutes to Midnight, terdapat perbedaan gaya musik jika dibandingkan dengan album sebelumnya, Hybrid Theory dan Meteora.[30] Lagu "The Little Things Give You Away" berisikan kritik kepada presiden George W Bush karena respon yang dinilai lambat dalam menangani bencana topan Katrina di New Orleans. Bush kembali dikecam dalam lagu "Hands Held High" karena menginvasi Irak.[31] Sementara, lagu "Shadow of the Day" dikritik penggemar karena dianggap terlalu mirip dengan lagu U2, "With or Without You".[32] Linkin Park juga memasukkan sebuah lagu instrumental, "Wake". Turntablist Linkin Park, Joe Hahn, hanya menampilkan efek-efek turntable-nya dalam lagu "What I've Done", "Valentine's Day", dan "In Pieces". Ia lebih banyak berkontribusi dalam programming. Lagu "Shadow of the Day", "In Pieces", dan "The Little Things Give You Away" juga menampilkan permainan gitar solo, yang tidak ada pada album Hybrid Theory dan Meteora. Dalam wawancara dengan MTV, Chester Bennington menyebutkan bahwa suara musik nu metal, yang memopulerkan Linkin Park dalam album Hybrid Theory dan Meteora, telah hilang sepenuhnya. Ia menambahkan, album Minutes to Midnight merupakan campuran dari unsur musik metal, hard rock, dan ketukan hip-hop.[21] KesuksesanAlbum Minutes to Midnight meraih kesuksesan besar. Album ini meraih penghargaan platinum di Australia, Kanada, Indonesia, Selandia Baru, Jepang, Singapura, Austria, Swiss, dan Prancis, serta gold di Ceko, Prancis, Jerman, Republik Irlandia, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Portugal, Singapura, Afrika Selatan, Taiwan, Thailand, dan Inggris.[33] Juga meraih peringkat tangga lagu pertama di AS, Inggris, Jerman, Prancis, Swiss, Norwegia, Hong Kong, Jepang, Meksiko, Afrika Selatan, Filipina, Italia, Swedia, Austria, dan Republik Irlandia.[33] Semua itu diraih dalam satu minggu.[33] Gitaris Linkin Park, Brad Delson pun mengaku sangat terkejut sekali dengan fakta ini.[33] Album Minutes to Midnight juga meraih penghargaan double platinum di AS.[17] Linkin Park melalui lagu "What I've Done" juga dicalonkan dalam 3 penghargaan MTV Video Music Awards, yaitu "Grup musik terbaik", "Sutradara terbaik" (Joe Hahn), dan "Suntingan Terbaik dalam Video Musik" (editor: Igor Kovalik).[34] Album Minutes to Midnight juga menjadi album terlaris di Eropa, mengungguli album It Won't Be Soon Before Long oleh Maroon 5 di posisi kedua dan Nelly Furtado dengan albumnya, Loose di posisi ketiga.[35] Dalam sebulan, album Minutes to Midnight sudah terjual sebanyak 3,3 juta keping[16] serta mendapat penghargaan double platinum.[17] Saat ini, album tersebut sudah terjual lebih dari 5 juta keping di seluruh dunia. Penjualan dan penghargaan album
Peringkat laguSingel
Non-singel
PersonelFormasi band
KontributorDaftar semua orang yang berkontribusi di album Minutes to Midnight, dikutip dari MSN.[83]
Referensi
Pranala luar
|