Militer Kesultanan Utsmaniyah

Militer Kesultanan Utsmaniyah
Osmanlı İmparatorluğu'nun silahlı kuvvetlericode: tr is deprecated   (Turkish)
Didirikan	1299
Formasi terkini	1861
Dibubarkan	1922
Angkatan	Angkatan darat Utsmaniyah Angkatan laut Utsmaniyah Skuadron Penerbangan Utsmaniyah
Markas besar	Konstantinopel, Kesultanan Utsmaniyah
Kepemimpinan
Panglima Tertinggi	Sultan Utsmaniyah
Kekuatan personel
Wajib militer	Ya
Artikel terkait
Jenjang pangkat	Pangkat militer di Kesultanan Utsmaniyah

Militer Kesultanan Utsmaniyah (bahasa Turki: Osmanlı İmparatorluğu'nun silahlı kuvvetleri) adalah angkatan bersenjata Kesultanan Utsmaniyah.

Pada abad 13 Masehi, pasukan sejenis West Anatolian Infantryman dan Turcoman Tribal Horseman merupakan tulang punggung pasukan Turki (baik Turki Seljuk maupun para bawahannya seperti Suku Sogut di bawah kepemimpinan Ertugrul, ayah Osman, pendiri Ottoman)^[1]

Pasukan ini berasal dari Byzantium yang kemudian diadopsi oleh orang-orang Turki Anatolia. Pasukan ini menggunakan tameng yang besar untuk menahan serangan anak panah.^[1]

Pasukan ini merupakan gabungan dari suku Turkic, Turkmen/Turkoman, dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka adalah pemanah kuda.^[1]

Pasukan ini berasal dari suku Turki dan wilayah muslim lainnya. Model baju yang dipakai mirip dengan orang Mongol termasuk helm. Peralatan tempur yang digunakan merupakan model Persia.^[1]

Banyak pasukan infanteri Ottoman yang berasal dari Balkan, daerah penganut Kristen. Model jaket yang digunakan bergaya Italia. Pasukan ini membawa tombak yang ujungnya terdapat kantong berisi bahan yang mudah terbakar untuk mengepung benteng dan lain-lain.^[1]

Sipahi merupakan tulang punggung kavaleri Ottoman. Mereka memakai helm berbentuk mirip turban dan membawa gada, pedang, tombak, dan lain-lain.^[1]

Suku Sipahi merupakan bagian utama dari pasukan berkuda kekaisaran, sebagian besar dilatih di provinsi-provinsi di Asia. Mereka adalah penunggang kuda yang handal, dan perlengkapannya beragam. Secara umum, mereka ahli dalam senjata tombak yang merupakan senjata utama mereka. Mereka dibagi menjadi enam belas legiun, dan pada masa-masa awal kekaisaran Ottoman, sebelum berdirinya Yanisari, mereka dianggap sebagai kekuatan utamanya.

Pasukan ini merupakan pasukan elit sebelum adanya pasukan yanisari. Infanteri Ottoman menggunakan baju besi lengkap, perisai besi, dan pedangnya disampirkan ke bahu.^[1]

Prajurit ini merupakan daerah taklukan Ottoman dan akhirnya mengabdi pada Ottoman. Prajurit Wallachia menggunakan peralatan tempur yang terpengaruh gaya Ottoman, Byzantium, Eropa Timur, dan Italia.^[1]

Prajurit ini disebut magharibah yang merupakan pasukan marinir Ottoman. Prajurit Afrika Utara menggunakan busur silang sebagai senjata favorit, dan helmet salet, serta kemeja surat ala Mamluk.^[1]

Tiap komandan memakai pakaian yang hampir sama dengan variasi tanda kepangkatan. Komandan memakai helmet besi yang dibentuk seperti turban.^[1]

Silahdar adalah pengawal pribadi sultan. Memakai pakaian berwarna merah seperti prajurit yanisari.^[1]

Berasal dari cabang Kapikulu yang juga berfungsi selaku pengawal sultan.^[1]

Solakbasi atau solakguard adalah prajurit senior yanisari yang juga berperan sebagai pengawal sultan. Pasukan ini seringnya menemani sultan saat parade atau upacara kenegaraan.^[1]

Prajurit ini dilatih untuk menjadi yanisari dan dibekali senjata senapan kunci korek api bermuatan pegas dalam pertempuran.^[1]

Merupakan yanisari yang berperan sebagai marinir. Tiap orta atau batalion yanisari memiliki lambang sendiri. Prajurin ini menggunakan senjata berupa palyos, semacam pedang pendek dan kapak kecil yang juga dilengkapi dengan senapan.^[1]

Pasukan ini merupakan kavaleri ringan yang berasal dari Balkan, terkadang dipersenjatai karabin.^[1]

Pasukan infantri ini direkrut dari provinsi Arab. Kebanyakan bersenjatakan tombak dan mempunyai tameng khas Badui.^[1]

Prajurit ini terdiri dari penembak yang direkrut pada abad 17. Bersenjatakan senapan kunci roda dan pedang rapier yang diimpor dari Belanda.

Prajurit ini adalah pembawa pesan dari sultan kepada para komandan pasukan. Keistimewaan yang diberikan tampak pada helm kuningan dan persenjataan berenamel yang warnanya keemasan.^[1]

Prajurit ini merupakan pemanah kuda dari Krimea, wilayah protektorat Ottoman.^[1]

Untuk pertahanan di provinsi Ottoman wilayah Eropa, dipekerjakan pasukan gerilya yang terdiri dari muslim Bosnia. Mereka bersenjata snaphaunce, musket, pistol, yatagan, dan pedang schianova dari Dalmatia.^[1]

Setelah Mamluk ditaklukkan, pasukan mereka mengabdi pada Ottoman. Mereka mengadopsi gaya armor dan persenjataan Sipahi seperti pistol, sabre, tombak, dan lain-lain.^[1]

Darwis terutama Ordo Bektashi merupakan aliran keagamaan resmi yang diakui oleh pemerintah Ottoman dan semacam ulama resmi yanisari. Darwis Bektashi hampir senantiasa menemani yanisari dalam kampanye militer.^[1]

Adalah pasukan Ottoman yang terkenal akan ketidakdisiplinannya dan tindakannya yang seperti bandit. Tidak mendapat bayaran dari pemerintah Ottoman tetapi mendapat bagian harta rampasan perang.^[1]