Mikoyan MiG-31
Mikoyan MiG-31 (kode NATO: 'Foxhound') adalah pesawat tempur pencegat supersonik yang dikembangkan untuk menggantikan MiG-25 'Foxbat' untuk Angkatan Udara Soviet. MiG-31 adalah salah satu jet tempur tercepat di dunia.[1] Pesawat ini masih dioperasikan oleh Angkatan Udara Rusia dan Angkatan Udara Kazakhstan setelah berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Kementerian Pertahanan Rusia merencanakan MiG-31 untuk tetap beroperasi sampai tahun 2030 atau lebih, dan dikonfirmasi pada tahun 2020 ketika pengumuman dibuat untuk memperpanjang masa pakai layanan dari 2.500 menjadi 3.500 jam pada pesawat yang ada.[2] PengembanganPrototip MiG-31, diberi kode Ye-155MP terbang perdana tanggal 16 September 1975. Sangat mirip dengan MiG-25, walaupun merupakan sebuah desain yang benar-benar baru, tetapi bertempat duduk ganda dengan operator senjata duduk di belakang pilot. 16% dari tubuhnya menggunakan bahan titanium, sementara 33% adalah aluminium. Material ini mampu mengurangi bobot namun kuat. Tangki bahan bakar diperbesar serta mesinnya menggunakan mesin turbofan low-bypass yang lebih efisien. Ye-155MP membawa radar baru yang lebih canggih, yang mampu mendeteksi sasaran di atas maupun di bawah pesawat, serta mengunci beberapa sasaran sekaligus. Memasuki masa produksi pada tahun 1979 dan masuk dinas aktif tahun 1982 dengan komando pertahanan udara Soviet (Войска ПВО / Voyska PVO (Protivo-Vozdushnaya Oborona)/Anti-Air Defense) Sekitar 500 MiG-31 diproduksi. Sejak pecahnya Uni Soviet, 280-300 masih aktif di Rusia, sementara 30 lainnya dioperasikan oleh Kazakhstan. Sejarah operasionalProduksi serial MiG-31 dimulai pada 1979.[3] MiG-31 memasuki layanan operasional Angkatan Udara Soviet pada tahun 1981.[4] MiG-31 ini adalah pesawat pertama di dunia dengan radar susunan berfase, dan merupakansatu dari dua pesawat di dunia yang mampu menembakkan rudal udara-ke-udara jarak jauh secara independen pada 2013.[5] MiG-31BM memiliki jangkauan deteksi 282 km untuk target dengan penampang radar (radar-cross section) hanya 5 meter persegi. Pada 1992, Tiongkok mencapai kesepakatan dengan Rusia untuk membeli 24 buah MiG-31 Foxhound. MiG-31 diharapkan dapat dirakit di Shenyang, dengan kecepatan produksi 4 per bulan pada tahun 2000. Pesawat terakhir dikirim pada tahun 2000. Berdasakan beberapa laporan, kesepakatan itu termasuk sebuah lisensi untuk membangun 700 pesawat, dan proyek ini diperkirakan dapat membuat setidaknya 200 pesawat sampai 2010. Fase pertama tes jet tempur jarak-jauh multiperan kecepatan tinggi MiG-31BM yang sudah diupgrade diselesaikan pada pertengahan 1999. Perbedaan utama antara MiG-31P dan MiG-31BM baru adalah MiG-31BM mempunyai kemampuan untuk menghancurkan target baik di udara maupun darat. Desainer dan pembuat MiG-31 mengharapkan modifikasi baru akan menghasilkan penjualan internasional. MiG-31BM baru dilengkapi dengan sistem komputer canggih di dalamnya dan sebuah radar dengan array terfase yang memungkinkan pilot untuk mengaktifkan mode penembakan udara-ke-udara dan udara-ke-daratan secara bersamaan. Ketika beroperasi dengan target-target udara, Mig-31BM dapat mencegat sampai 24 target dalam waktu bersamaan. PenggantianRusia berencana untuk memulai pengembangan pengganti MiG-31 pada 2019. Pesawat ini akan diberi nama PAK-DP (ПАК , Перспективный авиационный комплекс дальнего перехвата – Kompleks Udara Prospektif untuk Intersepsi Jarak Jauh).[6] Pengembangan pesawat baru yang diberi nama Mikoyan MiG-41 ini dimulai pada April 2013. Pada Maret 2014, pilot uji Rusia Anatoly Kvochur mengatakan bahwa pekerjaan dimulai pada MiG-41 berkemampuan Mach 4 berdasarkan MiG-31.[7] Laporan kemudian mengatakan bahwa pengembangan pengganti MiG-31 akan dimulai pada 2017, dengan pesawat pertama dikirim pada 2020, dan pengganti mulai beroperasi pada tahun 2025.[8] DesainMiG-31 mirip dengan MiG-25, dengan saluran intake berada disamping badan dengan sayap yang terpasang di belakangnya dan memiliki dua sirip vertikal. Memiliki konstruksi yang lebih kuat dari MiG-25, namun dibatasi untuk manuver 5G pada kecepatan supersonik, karena MiG-31 tidak dirancang untuk pertempuran jarak dekat (dogfight). Sayap pesawat ini dipasang di bagian atas bodi pesawat dan tertekuk ke belakang dengan ujung kotak dan sebuah “slant” negatif. Terdapat 4 hardpoint di bawah sayap. Terdapat dua mesin turbofan di dalam bodi pesawat. Lubang pengeluaran (exhaust) diperpanjang melebihi ekor pesawat. Bodi pesawat berbentuk segi empat setelah lubang saluran udara hingga “exhaust” dan memiliki hidung runcing yang panjang. Sirip ekor tajam di bagian belakang dengan ujung kaku dan miring ke luar. Flats-nya menekuk ke belakang dan tajam, dan dipasang agak menengah-rendah pada bodi pesawat. MesinDitenagai sepasang turbofan Soloviev D-30F6. MiG-31 memiliki kecepatan maksimum Mach 2,83 di ketinggian, serta berkat strukturnya yang lebih kuat dari MiG-25, mampu terbang dengan kecepatan Mach 1,23 di ketinggian rendah. Mesin Soloviev D-38F6 dikhususkan untuk MiG-31 dengan tujuan menambah jarak jangkau. MiG-31 mampu terbang sampai Mach 3, tetapi kecepatan tinggi tersebut dapat mengurangi umur rangka pesawat (airframe) dan mesin. MiG-31 membawa bahan bakar sebanyak 16,350 kg (36,050 lb) dengan tambahan sepasang tangki cadangan kapasitas 5000 liter (1320 galon) di bawah sayap. Pada versi berikutnya memiliki sistem penambahan bahan bakar di udara (aerial refuelling). MiG-31 diterbangkan oleh seorang pilot dibantu seorang operator radar yang duduk di kokpit belakang. AvionikMiG-31 merupakan salah satu pesawat tempur pertama di dunia yang dilengkapi radar susunan berfase (phased-array radar). MiG-31 juga adalah pesawat tempur pertama di dunia yang memiliki radar PESA (passive electronically scanned array), yaitu Zaslon S-800. Pesawat ini mempunyai kemampuan pengejaran/penguncian banyak target dan merupakan pesawat tempur Soviet pertama yang benar-benar mempunyai kemampuan look-down/shoot-down. Radar ini memiliki jarak deteksi terhadap sasaran kecil sejauh 200 km (125 mil), serta mampu mengunci 10 sasaran dan menyerang 4 sasaran secara bersamaan. MiG-31 juga memiliki penjejak infra merah (IRST/Infra-red Search and Tracking) yang dapat dikeluar-masukkan dari bawah hidungnya. Versi pengembangannya dinamai MiG-31M 'Foxhound-B' memiliki radar Zaslon-M dengan jarak deteksi lebih jauh, sekitar 400 km (250 mil) untuk sasaran seukuran AWACS, serta mampu menyerang 6 sasaran sekaligus. Versi ini juga memiliki pod ECM (Electronic Counter Measures) di ujung sayapnya. MiG-31 dilengkapi dengan RK-RLDN dan APD-518 digital secure datalinks. Datalink RK-RLDN adalah untuk komunikasi dengan pusat kendali darat. Datalink APD-518 memungkinkan empat pesawat MiG-31 untuk dapat bertukar data secara otomatis yang dihasilkan radar dalam jarak 200 km satu sama lain. Pesawat A-50 AEW dan MiG-31 dapat secara otomatis bertukar data tentang target radar udara dan terestrial,[9] serta pertahanan udara. MiG-31 dilengkapi dengan radar ECM dan jangkauan inframerah,[10] serta mampu melakukan tugas tempur. Peralatan navigasi penerbangan MiG-31 mencakup kompleks sistem kontrol otomatis SAU-155МP dan kompleks navigasi pengelihatan KN-25 dengan dua sistem inersia dan IP-1-72A dengan komputer digital, sistem navigasi jarak jauh elektronik Radical NP (312) atau A-331, sistem elektronik navigasi jarak jauh A-723. Navigasi radio jarak jauh dilakukan melalui dua sistem: Chayka (mirip dengan sistem Loran) dan Route (mirip dengan sistem Omega). PersenjataanPersenjataan utama MiG-31 adalah empat rudal udara-ke-udara R-33 yang dibawa di bawah perut.
Varian
Operator
SpesifikasiKarakteristik Umum
Persenjataan
AvionikLihat pula
AlbumReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Mikoyan-Gurevich MiG-31.
Link |