Mikhail Khodorkovsky
Mikhail Borisovich Khodorkovsky (bahasa Rusia: Михаи́л Бори́сович Ходорко́вский, IPA: [mʲɪxɐˈil xədɐˈrkofskʲɪj]; lahir 26 Juni 1963) adalah seorang pengusaha, penguasa bisnis,[1] filantropis, figur publik, dan penulis berkebangsaan Rusia. Pada tahun 2003, Khodorkovsky, bersama dengan Roman Abramovich, dinobatkan sebagai Person of the Year oleh ''Expert Magazine''. Pada 2004, Khodorkovsky menjadi orang terkaya di Rusia dan salah satu orang terkaya di dunia, menempati peringkat ke-16 dalam daftar miliarder Forbes. Khodorkovsky merintis kariernya dengan menjadi kader Komunis pada masa Uni Soviet, dan mulai membangun bisnis pada era glasnost dan perestroika. Setelah pembubaran Uni Soviet, ia berhasil mengumpulkan kekayaan dengan cara mengembangkan ladang minyak di Siberia dan menjabat sebagai pimpinan Yukos, salah satu perusahaan terbesar di Rusia yang muncul akibat privatisasi aset negara pada 1990-an. PenangkapanKhodorkovsky ditangkap pada tanggal 25 Oktober 2003 untuk bersaksi di hadapan penyidik terkait dengan kasus penipuan, namun ia ditetapkan sebagai tersangka tidak lama kemudian. Pemerintah Vladimir Putin juga membekukan saham Yukos terkait masalah penghindaran pajak. Negara mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Yukos, yang menyebabkan anjloknya harga saham perusahaan dan berkurangnya sebagian besar kekayaan Khodorkovsky. Ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada bulan Mei 2005. Saat masih menjalani hukuman, Khodorkovsky dan mitra bisnisnya, Platon Lebedev, juga didakwa dan dinyatakan bersalah atas kasus penggelapan dan pencucian uang pada bulan Desember 2010, yang memperpanjang masa hukumannya hingga tahun 2014. Khodorkovsky diberi grasi oleh Presiden Vladimir Putin setelah Hans-Dietrich Genscher melobi pembebasannya, dan dibebaskan dari penjara pada tanggal 20 Desember 2013.[2] Muncul kecurigaan internasional bahwa pengadilan dan hukuman yang dijatuhkan terhadap Khodorkovsky didasari oleh motif politik.[3][4] Proses pengadilannya sendiri dikritik oleh berbagai pihak asing karena kurangnya proses hukum. Khodorkovsky mengajukan beberapa pengaduan kepada Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia terkait dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Rusia terhadap dirinya. Setelah diselidiki, Mahkamah HAM Eropa menemukan terdapat beberapa pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Rusia terhadap Khodorkovsky.[5] Meskipun demikian, Mahkamah memutuskan bahwa penangkapan Khodorkovsky tidak bermotif politik,[6][7][8] namun "tuduhan terhadap dirinya didasarkan pada 'kecurigaan'".[7] Sedangkan Amnesty International menganggapnya sebagai tahanan nurani.[4] Lihat juga
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Mikhail Khodorkovsky.
|