Metso
Metso Oyj dulu adalah sebuah perusahaan permesinan industri asal Finlandia yang fokus menyediakan teknologi dan layanan untuk industri pertambangan, agregat, minyak dan gas, daur ulang, pulp dan kertas, dan industri pemrosesan lain. Pada tanggal 30 Juni 2020, Metso memisahkan sebagian bisnisnya dan kemudian bergabung dengan Outotec.[2][3] Dua perusahaan baru kemudian mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 2020, yakni Neles dan Metso Outotec.[4] Pada bulan Mei 2023, Metso Outotec menyingkat namanya menjadi Metso.[5] SejarahMetso dibentuk melalui penggabungan antara Valmet dan Rauma Oy pada tahun 1999. Pada tahun 2013, Metso dipisah menjadi dua perusahaan, yakni Metso Corporation dan Valmet Corporation. 1990-anMetso dibentuk pada tanggal 1 Juli 1999 melalui penggabungan antara Valmet, sebuah pemasok mesin papan dan kertas, dengan Rauma, yang fokus pada teknologi serat, pemecahan batu, dan pengendalian aliran. Pada tahun 1998, bisnis Rauma meliputi:
Valmet dan Rauma memiliki sejumlah bisnis yang sama dan bahkan basis konsumen yang sama. Tujuan dari penggabungan tersebut adalah untuk memungkinkan pertumbuhan, terutama di bidang teknologi proses. Perusahaan hasil penggabungan memiliki kantor di 50 negara dan mempekerjakan 32.000 orang, setelah mengurangi 2.000 orang pegawainya. Perusahaan ini beroperasi di empat sektor, yakni:
Untuk menamai perusahaan hasil penggabungan, kemudian diadakan sebuah kontes internal. Lalu berhasil terkumpul 6.500 saran nama, yang mana tiga di antaranya menyarankan nama Metso. Tiga orang yang menyarankan nama tersebut kemudian mendapat hadiah uang. Metso adalah sebuah kata dalam bahasa Finlandia untuk belibis kayu (Tetrao urogallus). Belibis kayu dapat ditemukan di seantero Eropa, termasuk di hutan pinus di Finlandia. Logo Metso pun meniru bentuk sayap dari belibis kayu.[6] 2000-anPada tahun 2001, Tor Bergman resmi menjadi Presiden dan CEO perusahaan ini. Pada tahun yang sama, penjualan bersih Metso mencapai EUR 4,7 milyar, dengan mempekerjakan 28.500 orang. Metso Group kemudian memutuskan untuk fokus pada tiga area bisnis, yakni:
Bisnis yang tidak termasuk ke dalam tiga area bisnis tersebut lalu didivestasi. Contohnya, pada tahun 2000, Metso mengakuisisi bisnis roll cover, perbaikan mesin kertas, dan teknologi mesin kertas dari Beloit asal Amerika. John Deere kemudian mengakuisisi produsen mesin hutan milik Metso, yakni Timberjack. Pada tahun 2001, Metso mengakuisisi Svedala Industri, sebuah produsen peralatan pemrosesan batu dan mineral asal Swedia. Pada tahun 2002, Metso mengumumkan bahwa mereka tidak akan mencapai target labanya selama dua tahun, dan untuk bulan Juli hingga September 2002, perusahaan ini mencatatkan kerugian lebih dari EUR 300 juta. Penyebab kerugian tersebut adalah Svedala. Pada tahun 2003, perusahaan ini mencatatkan kerugian lebih dari EUR 200 juta. Pada bulan September 2003, Presiden dan CEO perusahaan ini, Bergman, dipaksa untuk mengundurkan diri karena buruknya performa perusahaan ini. Jorma Eloranta lalu dipilih sebagai pengganti Bergman dan mulai menjabat pada bulan Maret 2004. Antara tahun 2004 dan 2007, penjualan bersih Metso meningkat dari EUR 3,6 milyar menjadi EUR 6,3 milyar, dan margin laba perusahaan ini juga naik dari 5,5% menjadi 9,3%. Pada tahun 2008, Metso telah menjadi perusahaan terbesar kesembilan di Finlandia dan jumlah pemegang saham Metso telah meningkat dari 25.000 menjadi 42.000. Metso lalu memperkuat posisi pasar dan kapasitas layanannya di negara strategis, terutama India dan Tiongkok. Pada tahun 2008, perluasan terhadap fasilitas milik perusahaan ini di Ahmedabad dan Bawal di India berhasil diselesaikan. Metso juga membeli teknologi mesin kertas milik Mitsubishi Heavy Industries, sehingga Metso menjadi satu-satunya pemilik kekayaan intelektual Beloit di bidang permesinan kertas. Pada bulan September 2008, Metso menjual 83% saham dari fasilitasnya di Swedia ke sebuah kelompok investasi yang dibentuk oleh Primaca. Fasilitas milik Metso di Karlstad tersebut fokus mencetak komponen energi angin, blok mesin diesel, dan silinder Yankee untuk mesin kertas. Pada tahun 2009, separuh dari total pesanan yang diterima oleh Metso berasal dari negara berkembang, padahal pada tahun 1999, hanya kurang dari seperlima. Pada tahun yang sama, Metso meneken perjanjian penggabungan dengan Tamfelt, sebuah perusahaan pemasok tekstil teknis. Kemudian, Metso mengadakan penawaran untuk membeli saham Tamfelt. Pada semester pertama tahun 2009, Metso memberhentikan lebih dari 700 orang pegawainya dan menutup sejumlah unit kecil, seperti di Tampere, Turku, Oulu, dan Hollola, untuk diintegrasikan ke unit yang lebih besar di Järvenpää dan Jyväskylä. Pada dekade 2000-an, Metso fokus memproduksi mesin kertas lebar berkecepatan tinggi dan menghentikan produksi mesin kertas tradisional. 2010-anPada tanggal 1 Maret 2011, Matti Kähkönen ditunjuk sebagai Presiden dan CEO Metso. Sebelummya, Kähkönen memimpin segmen Pertambangan dan Konstruksi dari Metso. Pada tahun 2011, sekitar 40% dari total pendapatan perusahaan ini berasal dari bisnis layanan dengan nilai lebih dari tiga milyar euro. Pada bulan September 2012, Metso mengumumkan bahwa mereka membutuhkan pengurangan lebih dari 600 orang pegawainya di Finlandia yang dipekerjakan di sejumlah unit bisnisnya yang melayani industri kertas dan produksi kertas. Alasan pengurangan tersebut adalah perubahan struktural di industri kertas serta pelemahan kompetitivitas dan profitabilitas dari unit bisnis kertas. Metso juga berencana membagikan deviden tambahan kepada para pemegang sahamnya, tetapi setelah mendapat kritik mengenai pengurangan pegawai, perusahaan ini membatalkan rencananya tersebut. Pada tahun 2012, Metso setuju untuk membentuk sebuah joint venture dengan LiuGong Group asal Tiongkok guna mengembangkan bisnis pemecah beroda rantai di Tiongkok, mengkonsolidasikan bisnis katupnya di Amerika Serikat di Massachusetts dan membuka pusat layanan dan pasokan katup baru di Vadodara, India. Pada tahun yang sama, Metso mengakuisisi produsen katup Valstone Control Inc. asal Korea, perusahaan perangkat lunak ExperTune Inc. asal Amerika Serikat, dan 75% saham produsen peralatan pemecahan dan penyaringan Shaorui Heavy Industries asal Tiongkok. Pada tanggal 1 September 2011, Metso mengumumkan bahwa bisnis daur ulangnya akan dikelola secara terpisah, sembari mereka mencari alternatif strategis lain untuk bisnis tersebut. Pada tanggal 25 Oktober 2012, Metso mengumumkan bahwa bisnis daur ulangnya akan diintegrasikan ke bisnis pertambangan dan konstruksinya pada tanggal 1 Desember 2012. Pada bulan Agustus 2013, Metso menyelesaikan akuisisi terhadap pencetak baja mangan JX asal Tiongkok.[7] Pemisahan tahun 2013Pada tanggal 1 Oktober 2013, RUPSLB perusahaan ini menyetujui pemisahan perusahaan ini menjadi dua perusahaan.[8] Pada awal tahun 2014, bisnis pertambangan dan konstruksi dari Metso, serta bisnis otomasi dari Metso dimasukkan ke dalam Metso Corporation. Sementara bisnis pulp, kertas, dan energi dari Metso dimasukkan ke dalam sebuah perusahaan baru yang diberi nama Valmet Corporation. Pada bulan Desember 2013, Metso mengurangi saham Valmet Automotive yang mereka pegang menjadi hanya sekitar 41%, sehingga Valmet Automotive tidak lagi menjadi anak usaha dari Metso.[9] Pada tahun 2015, Metso mendivestasi bisnis sistem otomasi prosesnya ke Valmet, agar dapat fokus pada bisnis pertambangan dan agregat, serta sistem kendali aliran.[10] Pemisahan tahun 2020 dan penggabungan dengan OutotecPada bulan Juli 2019, diumumkan bahwa Metso dan Outotec berencana untuk menggabungkan unit bisnis mineral dari Metso dengan Outotec guna membentuk Metso Outotec yang berkantor pusat di Finlandia, tetapi tetap melantai di Nasdaq Helsinki.[11] Pada tanggal 18 Juni 2020, persetujuan dari regulator berhasil didapat[12] dan penggabungan tersebut pun resmi didaftarkan pada tanggal 30 Juni 2020.[2] Metso Outotec dan Neles resmi beroperasi pada tanggal 1 Juli 2020. OrganisasiKepemimpinan perusahaanHingga tanggal 1 November 2018, Presiden dan CEO Metso adalah Pekka Vauramo.[13] Dewan komisarisDewan komisaris Metso beranggotakan:[14]
Dewan direksiDewan direksi Metso beranggotakan:[13]
Pemrosesan mineralProduk dan jasaUntuk pemrosesan mineral di industri pertambangan, agregat, dan daur ulang, produk Metso meliputi pemecah, penyaring, solusi pertambangan, penggiling, konveyor, solusi untuk penanganan bahan curah, serta peralatan proses, piroproses, dan daur ulang. KompetitorKompetitor terbesar Metso di industri pertambangan meliputi FLSmidth, Outotec, dan ThyssenKrupp. Sementara di industri konstruksi meliputi Terex, Atlas Copco, Caterpillar, dan Sandvik.[15] Kendali aliranBisnis kendali aliran dari Metso mengembangkan dan memproduksi katup dan layanan untuk berbagai industri proses. Bisnis kendali aliran dari Metso dibentuk pada tahun 1999 melalui penggabungan antara produsen sistem otomasi proses Valmet Automation dan Neles Controls, sebuah produsen katup dan sistem kendali aliran. KonsumenKonsumen Metso beroperasi di industri pertambangan, agregat, daur ulang, dan proses. SahamSaham Metso diperdagangkan di Helsinki Stock Exchange.[16] Saham perusahaan ini sebelumnya juga diperdagangkan di New York Stock Exchange, tetapi dihentikan pada tanggal 14 September 2007, dan saham perusahaan ini kini diperdagangkan di pasar over-the-counter (OTC) di Amerika Serikat.[16] Mulai tanggal 1 Juli 2020, saham Metso dilanjutkan oleh Neles. Referensi
Pranala luar |