Menara KesunyianDakhma (Persia: دخمه ; Avestan: artinya “menara diam”), yang juga disebut Menara Kesunyian, adalah sebuah struktur tinggi melingkar yang dibangun oleh Zoroastrian untuk ekskarnasi – agar jasad-jasad orang mati dipatuk burung-burung. Perlakuan Zoroastrian terhadap orang mati tersebut mula-mula muncul dalam karya pertengahan abad ke-5 SM Histories karya Herodotus, namun pemakaian menara tersebut mula-mula didokumentasikan pada awal abad ke-9.[1] Penjelasan doktrinal terhadap perlakuan tersebut adalah untuk mengindari kontak dengan bumi atau api, yang keduanya dianggap keramat. Salah satu penjelasan tertulis terawal dari bangunan semacam itu muncul pada akhir abad ke-9 dalam Surat-Surat Manushchihr, dimana istilah teknikalnya adalah astodan, "ossuarium".[2] Istilah teknik lainnya yang muncul dalam teks abad ke-9/10 dari tradisi Zoroastrian (disebut buku-buku Pahlavi) adalah dakhmag, untuk tempat apapun bagi orang mati.[2] Istilah bahasa Persia Abad Pertengahan Zoroastrian ini berasal dari kata bahasa Avestan dakhma, yang artinya tidak jelas namun terkait dengan tempat pemakaman dan umumnya diterjemahkan menjadi "kuburan". Dalam bahasa Avesta, istilah tersebut adalah sindiran dan tidak benar-benar menandakan sebuah konstruksi dari jenis apapun. Di provinsi-provinsi Iran Yazd dan Kerman, dakhma diubah menjadi kata deme atau dema.[2] Istilah lainnya yang muncul pada teks abad ke-9/10 adalah dagdah, "tempat yang diresepkan".[2] Kata tersebut juga kemudian muncul dalam teks-teks Zoroastrian di India dan Iran, tetapi di India pada abad ke-20 dipakai untuk mengartikan lantai terbawah dari kuil api.[2] Di India, istilah doongerwadi mengambil nama dari Dakhma yang dibangun di sebuah bukit bernama demikian. ReferensiBacaan tambahanWikimedia Commons memiliki media mengenai Towers of Silence.
|