Medan Denai, Medan
Medan Denai adalah salah satu dari 21 kecamatan yang berada di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Denai berbatasan dengan Medan Kota dan Medan Area di sebelah barat, Kabupaten Deli Serdang di sebelah timur, Medan Amplas di sebelah selatan, dan Medan Tembung di sebelah utara. Daerah ini adalah bekas kawasan perkebunan Tembakau Deli yang terkenal. Sejarah perkembanganDi kecamatan ini, terdapat kompleks pemukiman padat penduduk yang dibangun sekitar tahun 1976 dan mulai dihuni sekitar tahun 1978. Pemukiman penduduk tersebut dikenal dengan nama Perumnas Mandala, yang merupakan singkatan dari "Perumahan Nasional Mandala II Medan". Penduduk yang mendiami kawasan ini merupakan campuran dari berbagai suku. Nama-nama jalan di kompleks ini menggunakan nama-nama burung. Proses pembelian Perumnas Mandala ini dilakukan secara mengangsur selama 20 tahun kepada Bank Tabungan Negara. Jalanan di kawasan ini setiap bulan Ramadan ramai dipenuhi pedagang makanan kecil yang menjual dagangannya untuk berbuka puasa. Selain itu, tepat di tengah Perumnas Mandala, melintas jalan bebas hambatan yang menghubungkan antara Belawan, Medan dan Tanjung Morawa, yang dikenal dengan nama Tol Belmera. Dibangun sekitar tahun 1984 oleh PT. Hutama Karya, yang masih merupakan bagian dari perusahaan milik Siti Hardijanti Rukmana atau lebih dikenal dengan panggilan Mbak Tutut. DemografiPada tahun 2021, kecamatan Medan Denai mempunyai penduduk sebesar 169.643 jiwa. Luasnya adalah 9,05 km² dan kepadatan penduduknya adalah 18.745 jiwa/km².[2] EtnisSebagai salah satu kecamatan di Kota Medan, suku penduduk di kecamatan ini cukup beragam. Suku Melayu Deli, Batak, Jawa dan Tionghoa, merupakan suku yang paling banyak di kecamatan ini. Selain itu, ada juga suku lain seperti Minang, Sunda, India, Nias, Pesisir, Bugis dan lainnya. AgamaBerdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, penduduk kecamatan Medan Denai sangat beragam dalam agama yang dianut. Adapaun persentasi penduduk kecamatan Medan Denai berdasarkan agama yang dianut ialah, yang memeluk agama Islam sebanyak 71,23%, kemudian Kristen sebanyak 24,64% dimana Protestan 22,31% dan Katolik 2,33%. Pemeluk agama Buddha dari keturuan Tionghoa yakni 4,01% dan sebagian kecil lainnya adalah Hindu 0,04%, Konghucu 0,01% dan aliran kepercayaan 0,07%.[3][4] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 85 masjid, 76 gereja, dan 6 pura atau kuil.[5] Yang Terletak di Kecamatan Ini
Pranala luar
Referensi
|