Maytag
Maytag Corporation adalah sebuah merek perabot rumah dan komersial asal Amerika yang dimiliki oleh Whirlpool Corporation sejak bulan April 2006. SejarahMaytag Washing Machine Company didirikan pada tahun 1893 oleh pebisnis Frederick Maytag. Pada tahun 1925, Maytag Washing Machine Company mengubah namanya menjadi Maytag, Inc. Pada awal dekade 1930-an, fotografer Theodor Horydczak memotret pabrik dan sejumlah pegawai Maytag.[1] Selama Depresi Besar pada dekade 1930-an, Maytag merupakan salah satu perusahaan yang masih dapat mencetak laba. Pada tahun 1938, pegawai Maytag mengadakan mogok kerja karena adanya pengurangan gaji sebesar 10%.[2] Maytag berhasil mengakhiri mogok kerja tersebut karena adanya intervensi dari empat kompi militer, termasuk satu kompi senapan mesin, dari Resimen Kavaleri 113, Garda Nasional Iowa.[3] Setelah Frederick Maytag meninggal pada tahun 1940, cucunya, Fred Maytag II resmi menjadi presiden perusahaan ini. Selama Perang Dunia II, perusahaan ini membuat komponen khusus untuk peralatan militer. Pada tahun 1946, produksi mesin cuci kembali dilanjutkan. Pada tahun 1949, mesin cuci otomatis pertama resmi diproduksi di pabrik yang baru dibangun. Pada tahun 1946, Maytag mulai memasarkan kompor dan kulkas yang dibuat oleh perusahaan lain dengan merek Maytag. Selama Perang Korea, perusahaan ini kembali memproduksi suku cadang peralatan militer, tetapi produksi mesin cuci tetap berjalan. Selama dekade 1950-an, industri perabot dapur dan mesin cuci tumbuh pesat. Maytag pertama kali masuk ke bisnis mesin cuci komersial pada dekade ini, dengan memproduksi mesin cuci dan mesin pengering untuk penatu swalayan komersial dan operator komersial. Kompetitor Maytag pada saat itu di bisnis ini antara lain Whirlpool, General Electric, dan Frigidaire, yang tidak hanya memproduksi mesin cuci dan mesin pengering, tetapi juga memproduksi kulkas, kompor, dan perabot lain. Karena skala produksinya belum terlalu besar, Maytag memutuskan untuk fokus pada produksi mesin cuci dan mesin pengering saja, serta memasarkan oven dan kulkas yang diproduksi oleh perusahaan lain. Pada tahun 1960, Maytag berhenti memasarkan oven dan kulkas, dan kemudian kembali memproduksi perabot dapur, yakni mesin pencuci piring dan pembuang sampah makanan. Setelah Fred Maytag II meninggal, anggota keluarga Maytag terakhir yang terlibat di manajemen perusahaan ini adalah E. G. Higdon yang ditunjuk menjadi presiden, sementata George M. Umbreit ditunjuk menjadi chairman dan CEO. Pada akhir dekade 1970-an, lebih dari 70% rumah di Amerika Serikat memiliki mesin cuci dan mesin pengering, dan dengan sekitar 18.000 pekerja di seluruh dunia, Maytag merupakan produsen mesin cuci terkemuka. Setelah mengakuisisi Magic Chef, Inc., pada tahun 1986, ukuran perusahaan inipun meningkat dua kali lipat, dan kemudian mengubah namanya menjadi Maytag Corporation. Pada tahun 1989, Maytag mengakuisisi Chicago Pacific Corporation. Chicago Pacific Corporation memiliki Hoover US dan Hoover UK serta Thomasville Brand Furniture. Maytag lalu menjual merek Thomasville Furniture. Di bawah kepemimpinan chairman Daniel Krumm, Maytag Corporation pun bertekad menjadi sebuah perusahaan global.[4] Hoover UK dimaksudkan untuk membantu Maytag berekspansi ke Eropa. Namun kondisi keuangan Hoover UK tidak terlalu baik dan penawaran tiket pulang pergi ke mana saja gratis pada pembeli mesin penyedot debu buatannya membuat Hoover harus mengeluarkan uang sebesar $50 juta. Pada akhirnya, Maytag menjual Hoover UK. Pada tahun 1991 Maytag membangun pabrik baru di Jackson, Tennessee, untuk memproduksi mesin cuci piring bak plastik. Produk tersebut dikembangkan di Newton, Iowa, tetapi pada tahun 1996, rekayasanya dipindah ke Jackson karena Mr. Len Hadley, presiden Maytag Corporation, ingin agar pabrik tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Tim rekayasa tersebut pun menciptakan mesin pencuci piring berbahan baja nirkarat, Tall-Tub Plastic, dan Tall-Tub Stainless Steel. Mesin cuci piring Double Drawer yang sampai saat ini masih diproduksi di pabrik Whirlpool di Findlay, Ohio, merupakan satu-satunya produk Maytag yang masih diproduksi oleh Whirlpool. Pabrik Jackson kemudian berevolusi menjadi pabrik yang dapat memproduksi ribuan mesin pencuci piring tiap hari. Pabrik inipun menjadi pabrik paling efisien dan menjadi model bagi pabrik lain. Whirlpool lalu menutup pabrik Jackson. Pada tahun 1997, Maytag Corporation membeli G.S. Blodgett Corporation. Blodgett membuat oven untuk sejumlah penjual pizza besar pada saat itu. Maytag mengincar produk Turbo Chef yang diproduksi oleh Blodgett. Sebelum tahun 1997, tim rekayasa Maytag mengembangkan mesin cuci Neptune.[5] Sebuah mesin pengering juga diproduksi untuk melengkapi mesin cuci tersebut. Perusahaan ini mengklaim bahwa Neptune mengkonsumsi lebih sedikit listrik daripada mesin cuci / mesin pengering tradisional. Produksi Neptune kemudian diserahkan ke Samsung Electronics. Pada tahun 2001, perusahaan ini mengakuisisi Amana Corporation dan pabrik perakitan perabotnya. Pada tahun yang sama, Ralph F. Hake resmi menjadi chairman dan CEO Maytag Corporation, serta menjabat hingga bulan Maret 2006. Pada tahun 2003, perusahaan ini menghadapi kompetisi yang makin ketat dari produsen baru, serta dari produsen lama yang telah lebih dari satu dekade mengalihdayakan produksinya untuk mengurangi biaya.[6][7] Maytag sebenarnya telah mulai memindahkan produksinya ke luar Amerika Serikat, agar biaya produksinya lebih murah, namun hingga tahun 2004, perusahaan ini masih memproduksi 88% produknya di Amerika Serikat.[8] Untuk beralih dari strategi pemasaran tradisional, manajemen perusahaan inipun mengadakan promosi untuk mendorong para pengguna produk lama Maytag untuk membeli produk baru Maytag.[9] Biaya yang ditimbulkan dari akusisi terhadap Amana dan meningkatnya utang perusahaan pun membuat Maytag harus mengurangi biaya produksi dan distribusi secara siginifikan.[8][10] Maytag kemudian memperkenalkan jajaran produk perabot murah dengan merek Performa by Maytag. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan ini juga memasarkan mesin cuci 'Legacy Series' bermerek Maytag yang mirip dengan model Amana, dan diproduksi di bekas pabrik Amana di Herrin, Illinois. Produk tersebut lalu menerima tanggapan buruk dari para pembelinya, terutama karena masalah ketahanan dan/atau mekanis.[11][12] Perusahaan ini juga menggabungkan operasi gudang dan memotong jumlah pemasok Maytag. Antara tahun 2002 hingga 2004, manajemen Maytag memotong investasi pada produk baru sebesar 50%.[8] Meningkatnya keluhan dari pembeli terkait ketahanan produk dan pelayanan pelanggan, serta dengan makin berkembangnya internet, membuat reputasi Maytag makin buruk.[13][14][15][16] Perusahaan ini juga lambat dalam menanggapi keluhan pembeli terkait produk mesin cuci dan mesin pengering Neptune, sehingga memperburuk reputasi perusahaan, serta membuat perusahaan ini harus mengeluarkan dana sebesar $33,5 juta untuk mendamaikan sejumlah tuntutan dari para pembeli Neptune.[17][18][19][20] Pada tahun 2005, pangsa pasar Maytag turun drastis, penjualan produknya stagnan, dan survei kepuasan pembeli menempatkan Maytag hampir di posisi terbawah pada industri perabot.[8] Masalah dengan produk Neptune terus berlanjut, dan pada tahun 2007, 250.000 unit mesin cuci Neptune menjadi bagian dari penarikan nasional oleh Komisi Keselamatan Produk Konsumen karena memiliki bahaya kebakaran.[21] Pada tahun 2005, Haier sedang berupaya untuk berekspansi ke luar negeri dengan mengakuisisi kompetitor dan mengembangkan kapasitas produksi di luar negeri. Dengan dukungan dari dua pemodal, Haier pun mengajukan tawaran akusisi kepada Maytag seharga $1,28 milyar. Namun tawaran tersebut tidak diterima dan Maytag pun dibeli oleh Whirlpool dengan harga $1,7 milyar.[22] Pada tanggal 1 April 2006, Whirlpool menyelesaikan proses akusisi terhadap Maytag Corporation. Pada bulan Mei 2006, Whirlpool mengumumkan rencananya untuk menutup kantor pusat Maytag di Newton, serta pabriknya di Newton, Iowa; Herrin, Illinois; dan Searcy, Arkansas pada tahun 2007.[23] Setelah kantor pusat Maytag ditutup, semua kegiatan administrasi Maytag dipindah ke kantor pusat Whirlpool di Benton Harbor, Michigan. Nama Maytag kini digunakan pada produk yang dirancang oleh Whirlpool. Sebagian besar pegawai Maytag pun diberhentikan, tetapi ada juga yang ditawari pekerjaan di Whirlpool. Dewan direksi Maytag pun menerima upah pemutusan selama lima tahun.[butuh rujukan] Bekas chairman dan CEO Maytag, Ralph F. Hake pun menerima gaji pokok selama dua tahun dan bonus target selama dua tahun di bawah perjanjian pemutusannya.[24] Pada tanggal 1 January 2009, Maytag (di bawah kepemilikan Whirlpool Corp.) mengubah manfaat seumur hhidup untuk para pensiunan Maytag. Ada tuntutan yang masih diproses di Pengadilan Negeri Iowa Bagian Selatan, di mana Whirlpool meminta izin untuk mengubah keuntungan yang ditawarkan oleh UAW. Manfaat tersebut kemudian tetap diubah walaupun belum ada putusan dari pengadilan. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Maytag. |