MatrikulasiMatrikulasi (bahasa Inggris: Matriculation dari bahasa Latin: Matricula yang berarti daftar umum)[1] adalah proses formal memasuki sebuah universitas, atau memenuhi syarat masuk, dengan memenuhi persyaratan akademik tertentu seperti menyelesaikan ujian matrikulasi. Matrikulasi merupakan kebalikan dari wisuda, dan upacara matrikulasi sendiri sangat terlihat di universitas-universitas kuno di Inggris, seperti Universitas Oxford, Universitas Cambridge, Universitas Durham dan beberapa universitas kuno di Skotlandia lainnya, seperti Universitas Edinburgh dan Universitas St Andrews, dimana mereka disumpah untuk setia terhadap universitas. Di pandangan perguruan-perguruan tinggi tersebut, mahasiswa yang telah diterima namun belum di matrikulasi, belum dianggap sebagai anggota resmi universitas.[2][3] SejarahSejarah tradisi matrikulasi terlihat kabur pada tahun-tahun awal pendirian universitas. Sebelum adanya kolese konstituen, mahasiswa di Universitas Oxford tinggal dalam penginapan swasta dan berada di bawah pengawasan guru pengajar individu. Secara umum, dapat dipahami bahwa Universitas mengharuskan setiap mahasiswa sarjana untuk mendaftar atau terdaftar (in rotulo atau in matricula) dari salah satu pengajar tersebut. Namun, terlihat bahwa persyaratan ini tidak dilaksanakan dan, sayangnya, tidak ada daftar atau catatan yang masih tersimpan di Arsip universitas yang mendokumentasikan mahasiswa awal-awal ini. Selama beberapa abad pertama keberadaannya, Universitas Oxford berulang kali mencoba, namun gagal, untuk mendaftarkan mahasiswanya secara sistematis. Pada tahun 1420, piagam kerajaan dikeluarkan, yang menetapkan agar semua sarjana untuk tinggal di sebuah kolese atau asrama, di bawah perwalian seorang kepala sekolah dan bahwa mereka, dan para pelayan mereka (lebih lanjut tentang mereka nanti), harus bersumpah untuk mematuhi statuta Universitas. Fakta bahwa peraturan ini harus dihidupkan kembali pada tahun 1552, dan tidak adanya catatan mengenai proses ini, menunjukkan bahwa peraturan ini juga diabaikan. Piagam tahun 1552 adalah alasan di balik pembuatan daftar paling awal yang masih tersimpan mengenai orang-orang yang tinggal di kolese dan asrama Universitas.[4] Di Universitas Cambridge, terdapat dua sumber arsip yang berhubungan dengan matrikulasi. Pertama adalah Daftar Prapemilih (Praelectors’ Lists), yang diserahkan ke kantor pendaftaran oleh masing-masing kolese, yang sangat tidak terstruktur dan biasanya tidak bertanggal, dimana sistem ini bertahan hingga tahun 1589; dan sumber kedua merupakan daftar matrikulasi yang berlangsung dari tahun 1554 (sesuai mandat piagam kerajaan) hingga saat ini. Cambridge menganggap matrikulasi sebagai kesempatan mahasiswa mengucapkan sumpah setia kepada Alma Maternya, sebuah upacara, yang menurut Venn, 'mungkin berasal dari zaman yang sangat kuno, meskipun tidak ada catatan pendukung tentang upacara tersebut lebih awal dari tanggal ini' (yaitu, 1544). Pada saat itu, siswa yang berusia di bawah empat belas tahun tidak perlu mengucapkan sumpah, dan mereka dibedakan dengan kata ‘impubes’. Daftar Matrikulasi merupakan satu-satunya pencatatan resmi keanggotaan universitas, namun sayangnya terdapat beberapa ketidakakuratan, dan juga terdapat beberapa kelalaian. Banyak nama mahasiswa yang niscaya datang ke universitas dihilangkan sama sekali. Untuk periode 1590–1601, tidak ada matrikulasi yang tercatat sama sekali, karena kelalaian petugas pencatatan pada saat itu.[5] Matrikulasi di Britania RayaDi universitas-universitas Britania Raya seperti Oxford,[6] Cambridge,[7][8] Royal Agricultural University,[9] St Andrews,[10] Edinburgh,[11] Durham,[12] dan New College of the Humanities,[13] istilah "matrikulasi" digunakan untuk upacara di mana mahasiswa baru disumpah setia dan namanya dimasukkan ke dalam arsip (dalam bahasa Latin matricula) universitas, dan oleh sejak itu mereka baru dapat dinamakan anggota universitas. Oxford mewajibkan calon mahasiswa untuk mengenakan jubah akademik dengan subfusc selama upacara. Di Cambridge dan Durham, kebijakan mengenai penggunaan pakaian akademis berbeda-beda di setiap kolese konstituennya. Beberapa upacara matrikulasi diadakan terpisah oleh beberapa kolese di Durham. Juga di Durham, tidak semua mahasiswa dimasukkan ke dalam daftar matrikulasi, tetapi satu orang perwakilan dari setiap kolese akan dipilih untuk menandatangani nama mereka sendiri untuk mewakili seluruh kolese. Di Universitas St Andrews serta universitas kuno lainnya di Skotlandia, matrikulasi melibatkan penandatanganan Sponsio Academica, sebuah sumpah untuk mematuhi peraturan universitas dan mendukung institusi tersebut. Pada tahun 2015, Universitas Bishop Grosseteste di Lincoln memperkenalkan upacara matrikulasi serupa untuk semua mahasiswa baru. Tidak ada upacara matrikulasi di sebagian besar universitas Inggris lainnya. Istilah matrikulasi tidak digunakan oleh banyak orang, dengan istilah pendaftaran (enrolment) dan registrasi (registration) lebih umum digunakan untuk menggambarkan proses administrasi menjadi anggota universitas. Di Oxford dan Cambridge, matrikulasi sebelumnya dikaitkan dengan ujian masuk yang diambil sebelum atau setelah upacara matrikulasi, yang dikenal sebagai Responsions di Oxford dan Previous Examination di Cambridge, keduanya dihapuskan pada tahun 1960. Ujian matrikulasi universitas kemudian diperkenalkan kembali di kedua universitas tersebut, namun dihapuskan kembali pada tahun 1995. Ujian berbasis mata pelajaran yang lebih terbatas telah diperkenalkan setelahnya. Negara lainAustraliaDi Australia, istilah matrikulasi sudah jarang dan hampir tidak digunakan. Pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, semua negara bagian mengganti ujian matrikulasi dengan sertifikat, seperti Higher School Certificate (HSC) di Victoria dan New South Wales, atau ujian masuk universitas seperti Ujian Masuk Tersier (Tertiary Entrance Exam) di Australia Barat. Semua sertifikat ini telah diganti namanya (kecuali di New South Wales) menjadi sertifikat berbasis negara bagian, seperti Victorian Certificate of Education (VCE) atau Western Australian Certificate of Education (WACE). IndonesiaMenurut KBBI, matrikulasi dapat didefinisikan sebagai terdaftarnya seseorang di perguruan tinggi,[14] namun pengunaannya sering kali tidak sesuai dengan definisi tersebut. Matrikulasi di Indonesia sering kali dikaitkan sebagai kegiatan pembekalan bagi mahasiswa baru melalui mata kuliah ringan, dengan tujuan untuk membekali mahasiswa baru dengan materi-materi dasar yang relevan dengan bidang studi yang akan mereka tempuh.[15][16] Beberapa universitas dapat memberikan pembebasan program matrikulasi kepada mahasiswa apabila mereka telah menyelesaikan ujian bebas matrikulasi dan/atau syarat-syarat lain yang telah ditentukan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.[17] Di beberapa universitas lainnya, matrikulasi digunakan sebagai acara agar mahasiswa baru dapat beradaptasi dengan kegiatan perkuliahan di Universitas, seperti penyampaian materi pengantar dari tiap fakultas,[18] pengenalan lingkungan kampus lebih dalam, dan untuk mempererat keakraban antar mahasiswa.[19] References
|