Materia dan formaMenurut teologi Katolik, sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik dapat digambarkan melalui kedua hal yang hakiki, yaitu melalui materia dan forma. Terminologi forma dan materia untuk mendeskripsikan sakramen tampaknya pertama kali diusulkan oleh William dari Auxerre . Namun, Catholic Encyclopedia menyebutkan bahwa pandangan konseptual akan sakramen semacam itu muncul dalam tulisan Agustinus dari Hippo.[1] Katekismus Konsili Trento menjelaskan konsep tersebut sebagai berikut: "tiap sakramen terdiri dari dua hal; materia, yang menyebutkan elemennya, dan forma, yang umumnya menyebutkan rumusannya."[2] Materia sakramen adalah "bagian dari sakramen yang digunakan untuk melakukan sesuatu dalam rangka memberi rahmat ",[3] atau dengan kata lain "media-media atau bahan-bahan yang digunakan agar suatu tindakan dilaksanakan".[4] Forma sakramen terdiri dari rumusan dan intensi yang digunakan untuk melaksanakan sakramen. Misalnya, materia sakramen baptis adalah air. Selama pembaptisan, media (air) tersebut diberikan kepada penerima baptis beserta forma yang disebutkan secara lisan, yang dalam bahasa latin berbunyi "Ego te baptizo in nomine Patris, et Filii, et Spiritus Sancti". Orang yang mengucapkan kata tersebut melaksanakan pembaptisan dengan maksud melakukan seperti apa yang dilakukan Gereja Katolik.[1][5] Lihat jugaReferensi
Bacaan lebih lanjut
|