Masjid Faisal
Masjid Faisal (bahasa Urdu: فیصل مسجد) adalah masjid terbesar di Pakistan. Berada di kaki bukit Margalla di Islamabad, desainnya terinspirasi dari tenda Suku Badui dipadu-padankan dengan garis-garis kontemporer.[2] Masjid ini menjadi daya tarik wisata utama di Pakistan dan dianggap sebagai karya kontemporer dan berpengaruh dari arsitektur Islam.[3][4] Pembangunan Masjid Faisal dimulai pada 1976, menghabiskan biaya sebesar $120 dari bantuan Raja Faisal dari Arab Saudi, yang namanya sekaligus disandangkan untuk masjid. Desainnya dirancang oleh arsitek Turki Vedat Dalokay hasil sayembara internasional.[5] Tanpa ciri khas kubah, masjid ini mengadopsi bentuk tenda Suku Badui, dikelilingi oleh empat menara setinggi 79 meter. Ruang salatnya berupa bangunan berbentuk empat sisi atap segitiga yang dapat menampung 100.000 jemaah, sementara jika dihitung hingga area halaman dapat menampung hingga 200.000 lebih.[6][7] Berada di atas ketinggian, bangunan Masjid Faisal menghiasi pemandangan langit Islamabad.[8] Lokasinya terletak di sebelah utara kota dengan latar belakang bukit Margalla, yang merupakan kaki paling selatan Pegunungan Himalaya. Selain tercatat sebagai masjid terbesar di Pakistan, Masjid Faisal pernah menjadi masjid terbesar di dunia dari 1986 hingga 1993. Saat ini, Masjid Faisal merupakan masjid dengan kapasitas jemaah keempat terbesar di dunia.[9] SejarahDorongan untuk memulai pembangunan masjid muncul ketika Raja Faisal bin Abdul-Aziz memberi dukungan terhadap inisiatif Pemerintah Pakistan untuk membangun masjid nasional saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Pakistan pada 1966. Pada 1969, sayembara internasional yang diikuti arsitek dari 17 negara menghasilkan 43 proposal rancangan. Arsitek Turki Vedat Dalokay berhasil memenangkan sayembara.[10] Pembangunan mulai dikerjakan pada 1976 oleh National Construction of Pakistan di bawah pimpinan Azim Khan. Keseluruhan dana pembangunan ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi, sebesar 130 juta Riyal Saudi (sekitar 120 juta USD hari ini). Peran Raja Faisal bin Abdul Aziz dalam pendanaan membuat namanya diabadikan untuk masjid berikut jalan raya menuju masjid setelah ia terbunuh 1975. Selesai dibangun pada 1986, Masjid Faisal sekaligus difungsikan sebagai markas International Islamic University. Banyak Muslim konservatif mengkritik desainnya yang tak lazim dan ketiadaan fitur kubah dalam struktur masjid tradisional.[11] KapasitasMasjid Faisal meliputi ruangan seluas 5.000 m². Sekitar 10.000 jemaah dapat ditampung di ruang salat utama,[1] 40.000 di portico, dan 50.000 di halaman. Dengan menggabungkan halamannya, masjid ini tercatat sebagai masjid dengan kapasitas terbesar ketiga di dunia setelah Masjid al-Haram di Mekkah dan Al-Masjid al-Nabawi di Madinah.[12] Masing-masing dari empat menara memiliki tinggi 80 m (260 ft) tinggi, menjadikannya menara masjid tertinggi di Asia Selatan. Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|