Marco Tardelli
Marco Tardelli (pelafalan dalam bahasa Italia: [ˈmarko tarˈdɛlli]; lahir 24 September 1954) adalah seorang mantan pemain sepak bola dan manajer asal Italia. Di level klub, ia bermain sebagai gelandang untuk beberapa klub Italia; dia memulai kariernya dengan Pisa, kemudian bermain untuk Como, Juventus, dan Internazionale, sebelum pensiun bersama klub Swiss, St. Gallen. Dia menikmati karier yang sangat sukses bersama Juventus, memenangkan lima gelar liga, serta beberapa gelar Piala Italia, dan empat trofi kompetisi UEFA (Piala Eropa, Piala Winners UEFA, Piala UEFA dan Piala Super UEFA), menjadi salah satu dari tiga pemain pertama yang memenangkan ketiga kompetisi klub utama UEFA, bersama dengan rekan setimnya di Italia dan Juventus, Antonio Cabrini dan Gaetano Scirea.[1] Tardelli juga meraih kesuksesan bersama tim nasional Italia. Ia mewakili negaranya di tiga edisi Piala Dunia FIFA (1978, 1982 dan 1986), memenangkan turnamen pada edisi 1982. Perayaan golnya di final edisi 1982 – dimana dia berlari sambil mengepalkan tinjunya, air mata membasahi wajahnya, sambil berteriak "Gol! Gol!" dan menggelengkan kepalanya dengan liar – dianggap sebagai salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Piala Dunia.[2][3] Dia juga mengambil bagian di Kejuaraan Eropa UEFA 1980, di mana dia berhasil membawa Italia berada di urutan keempat di kandang sendiri, dan masuk dalam tim terbaik turnamen tersebut. Dianggap sebagai salah satu gelandang terhebat Italia, dan salah satu pemain terbaik di generasinya, Tardelli adalah seorang gelandang dua arah yang energik dan memiliki tekel yang keras namun terampil secara teknis, yang dikenal karena kemampuannya berkontribusi baik secara ofensif maupun defensif.[4][5][6][7] Pada tahun 2004, Tardelli menduduki peringkat ke-37 dalam UEFA Golden Jubilee Poll. Dia juga masuk ke dalam Hall of Fame Sepak Bola Italia pada tahun 2015.[8] Sebagai seorang pelatih, Tardelli awalnya bekerja dengan tim nasional Italia U-16, kemudian ia menjabat sebagai asisten pelatih Cesare Maldini untuk tim U-21. Dia kemudian melatih beberapa klub di Italia sebelum menjabat sebagai pelatih kepala tim nasional U-21 Italia, memenangkan medali emas cabang sepak bola di Pesta Olahraga Mediterania 1997 dan Kejuaraan U-21 Eropa UEFA 2000, sebelum kembali menjadi pelatih di level klub. Antara tahun 2004 dan 2005 ia melatih tim nasional Mesir, kemudian dia menjabat sebagai asisten pelatih Giovanni Trapattoni di tim nasional Republik Irlandia antara tahun 2008 dan 2013. Kehidupan pribadiTardelli berasal dari keluarga kelas pekerja, dan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ayahnya adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur jalan raya dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Dikenal karena pandangan politik sayap kiri-nya, ia menggambarkan dirinya di masa mudanya dan ayahnya sebagai komunis.[9][10] Di masa sekolah menengahnya, dia mendapatkan uang dengan bekerja selama musim panas sebagai pelayan di Piazza dei Miracoli di Pisa. Ia memperoleh ijazah sekolah menengahnya di bidang ilmu ukur wilayah.[11] Dalam autobiografinya di tahun 1991 yang berjudul La filosofia di Moana' ("Filosofi Moana"), seorang aktris film dewasa Italia, Moana Pozzi mengaku pernah menjalin asmara dengan Tardelli.[12] Tardelli memiliki dua orang anak: seorang putri, Sara (seorang jurnalis), dari pernikahan pertamanya,[13] dan seorang putra Nicola (seorang model), dari hubungannya dengan reporter Stella Pende.[14] Sejak tahun 2016, Tardelli menjalin hubungan dengan seorang jurnalis bernama Myrta Merlino.[15] Tardelli adalah salah satu dari lebih dari 80 selebriti Italia yang menandatangani petisi yang mendukung referendum reformasi konstitusi tahun 2016.[16] PrestasiPemainJuventus
Italia Individual
PelatihItalia U-21
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Marco Tardelli.
|