Marannu, Lau, Maros4°57′37″S 119°33′53″E / 4.9603252°S 119.5647032°E
Marannu (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨆᨑᨊᨘ, transliterasi: Marannu) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Marannu berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa Marannu memiliki luas wilayah 21,80 km² dan jumlah penduduk sebanyak 2.409 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 110,50 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Marana. SejarahDesa Marannu awalnya masuk dalam wilayah pemerintahan kecamatan Maros Baru, namun pada tanggal 23 Mei 1992 desa ini masuk dalam wilayah pemerintahan kecamatan Maros Utara yang dimekarkan menjadi kecamatan baru. Pemekaran wilayah tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1992 Pasal 5 Ayat 1 dan 2. Kemudian pemekaran wilayah kembali terjadi di wilayah Kecamatan Maros Utara dengan menghadirkan kecamatan baru, yakni Kecamatan Lau. Seiring pemekaran kecamatan tersebut, Desa Marannu terlebih dahulu dimekarkan dengan terbentuknya Desa Bonto Marannu yang masuk ke dalam wilayah pemerintahan Kecamatan Lau hingga sekarang ini. Masuknya Desa Marannu dan Desa Bonto Marannu sebagai bagian Kecamatan Lau didasarkan pada Perda Kabupaten Maros No. 17 Tahun 2001 tertanggal 3 Agustus 2001. Kondisi geografisTopografiDesa Marannu terletak pada wilayah dataran rendah dengan ketinggian 0-70 mdpl. Desa Marannu berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat. Secara topografis, wilayah Desa Marannu merupakan desa dataran rendah yang terdiri atas daratan, pesisir, rawa, sungai, dan empang. Pekerjaan utama masyarakat Desa marannu yakni penambak, penggarap empang, nelayan, dan petani. Desa Marana termasuk salah satu wilayah yang memiliki bentangan hutang mangrove terbesar di Kabupaten Maros dengan luas wilayah sebesar 7 ha. OrbitrasiBeberapa lokasi pada jarak orbitrasi atau pusat pemerintahan dari Desa Marannu adalah sebagai berikut:
Batas wilayahDesa Marannu memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Kondisi demografisJumlah pendudukDesa Marannu memiliki luas 21,80 km² dan penduduk berjumlah 2.771 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 127,11 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Marannu pada tahun tersebut adalah 96,52. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 96 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Marannu dari tahun ke tahun:
Etnis dan bahasaPenduduk Desa Marannu dihuni etnis Suku Makassar dengan penciri penerapan budaya dan penutur Bahasa Makassar Dialek Lakiung yang masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etnis Makassar ini banyak menghuni wilayah barat pada wilayah pesisir yang bekerja sebagai nelayan. Etnis lainnya adalah Suku Bugis dengan penciri penutur Bahasa Bugis Dialek Maros yang dijumpai pada wilayah timur desa ini. PemerintahanPusat pemerintahan Desa Marannu berada di Dusun Marana. Pembagian wilayah administrasiDusunDesa Marannu memiliki tiga wilayah pembagian administrasi daerah tingkat V (lima) berupa dusun sebagai berikut:
Rukun tetanggaDesa Marannu memiliki 13 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut: # RT Se-Desa Marannu
Daftar kepala desaBerikut ini adalah daftar kepala desa di Desa Marannu dari masa ke masa:
Adat dan budayaMasyarakat Desa Marannu secara tradisi telah beradaptasi dan bergantung pada mata pencaharian sebagai nelayan yang banyak menghabiskan diperairan. Mereka terkadang tinggal di pandariang, tempat beristirahat dan menangkap ikan menggunakan alat tradisional. Potensi desa dan tempat menarikMangrove bukan hanya sebatas pemanfaatan fungsi ekologisnya, namun saat ini telah banyak dikembangkan pada sektor pariwisata. Pemanfaatan mangrove di Indonesia sebagai desa wisata telah banyak ditemukan, utamanya pada daerah-daerah pesisir pantai seperti desa wisata mangrove di Desa Marannu, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros. Pemerintah Desa Marannu telah merintis kawasan desa wisata mangrove melalui penyusunan RPJMDes Desa Marannu, pengkajian terhadap pengelolaan ekowisata berbasis hutan mangrove dan pengelolaan bandeng menjadi prioritas desa, sehingga ke depan akan dibangun spot wisata berupa cafe, rumah makan, dermaga, dan pemanfaatan Sungai Marana sebagai daya tarik tersendiri di kawasan wisata tersebut. Pengembangan ekowisata mangrove di Desa Marannu menjadi salah satu unggulan bagi upaya peningkatan pendapatan desa dalam bidang pariwisata. Konsep pembangunan pariwisata mengacu pada konsep pemberdayaan. Oleh karena itu, keterlibataan masyarakat sangatlah penting untuk pengembangan ekowisata tersebut.
Galeri
Indeks desa membangunData informasi mengenai Indeks Desa Membangun (IDM) berperan membantu upaya pemerintah dalam memahami kondisi desa. Data yang diekspos sangat penting dalam perencanaan agar setiap tahun ada peningkatan status desa. Setiap tahun status desa diperbarui sesuai dengan capaian yang ada dalam indeks desa membangun. Tim ahli IDM yang menilai terdiri dari tenaga ahli bidang infrastruktur, pengembangan masyarakat desa, perencanaan partisipatif, dan pelayanan sosial dasar. IDM ini mengukur aspek indeks pembangunan desa, yakni ketahanan sosial, ketahanan lingkungan, dan ketahanan ekonomi. Indeks Desa Membangun meliputi kategori sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri. Kategori desa mandiri adalah kategori ideal yang ingin dicapai. Pada tahun 2021, prestasi Indeks Desa Membangun (IDM) dari Desa Marannu mendapatkan raihan nilai 0,8022 dan diklasifikasikan dengan status desa maju di Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
APBD desaTahun 2020PendidikanDaftar sekolah
Infrastruktur
Produk desa
Organisasi kemasyarakatan/perkumpulan
Riwayat bencana
Referensi
Lihat pulaPranala luar |