Manajemen pembelian

Manajemen pembelian (bahasa Inggris: purchasing management), disebut juga manajamen pengadaan (procurement management), adalah salah satu mata rantai kegiatan manajemen material. Manajemen Pembelian berfungsi sebagai penghubung antara pemasok dan perusahaan dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi kegiatan operasional perusahaan.[1]

Sasaran yang akan dicapai dalam manajemen pembelian adalah:

  1. Memperoleh ilmu, pelayanan, dan harga yang sebaik-baiknya untuk tiap barang atau jasa yang di beli;
  2. membina dan mempertahankan hubungan baik dengan para pemasok;
  3. memastikan kelancaran komunikasi dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan seperti bagian produksi, bagian keuangan, dll. agar kegiatan pembelian terkoordinasi dengan baik.

Prosedur Pembelian. Siklus kegiatan pembelian dimulai dengan adanya permintaan bahan baku, peralatan, perlengkapan kantor, atau jasa dari bagian atau unit yang membutuhkannya, dan berakhir dengan penyerahan barang atau jasa tersebut dalam keadaan baikkepada bagian yang memerlukannya. Langkah-langkah utama dalam prosedur pembelian diuraikan sebagai berikut ini.

  1. Penerimaan formulir permintaan barang. Formulir permintaan biasanya memuat: (a) deskripsi atau uraian barang atau jasa yang diperlukan; (b) jumlah dan kualitas yang digunakan; (b) jumlah dan kualitas yang diinginkan; (c) tanggal diperlukan; (d) nama petugas dan/atau bagian yang memerlukan
  2. Evaluasi permintaan. Kadang-kadang permintaan akan suatu bahan atau peralatan dapat digantikan dengan bahan lain yang lebih murah, atau bahkan dapat ditiadakan sama sekali. Melalui proses analisis, nilai fungsi material, dalam hubungannya dengan biaya, dikaji secara sistematis sehingga timbul alternatif-alternatif lain. Pengkajian analisis nilai dapat menghasilkan penyederhanaan kerja, atau memberikan alternatif komponen atau material demi penghematan biaya.

Referensi

  1. ^ Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis & Manajemen: P-Z. Cipta Adi Pustaka. 1992. hlm. 48-49. 
Kembali kehalaman sebelumnya