Mamampe Tu Bahulbahul

Mamampe Tu Bahulbahul adalah tradisi penyimpanan padi yang berasal dari masyarakat Batak. Secara harfiah, istilah ini terdiri dari kata mamampe, yang berarti "menempatkan ke tempat yang lebih tinggi," dan bahulbahul, yang merujuk pada "wadah besar untuk menyimpan padi." Oleh karena itu, Mamampe Tu Bahulbahul berarti proses menyimpan padi ke dalam bahulbahul, yang berfungsi sebagai lumbung penyimpanan padi jangka panjang.[1]

Proses Mamampe Tu Bahulbahul

Padi yang disimpan di bahulbahul biasanya berasal dari panen yang sudah melalui proses pengeringan dan dianggap layak untuk disimpan. Sebelum disimpan, padi terlebih dahulu dikumpulkan menggunakan panunuhan, sebuah wadah tradisional berbahan pandan yang ujungnya kecil namun bagian bawahnya lebih besar. Padi dari panunuhan kemudian dipindahkan ke parrasan, yaitu wadah sementara yang lebih kecil dari bahulbahul, untuk menunggu proses penjemuran ulang hingga kadar airnya rendah.

Ketika cuaca cerah, padi dijemur kembali menggunakan panunuhan. Setelah matang sempurna dan kadar airnya mencukupi, padi ini dimasukkan ke dalam bahulbahul. Letak bahulbahul biasanya berada di tempat yang tinggi, seperti loteng (songkor), untuk menjaga padi dari gangguan hewan atau pencurian. Posisi ini membuat proses penyimpanan menjadi cukup menantang dan memerlukan kerja sama serta kehati-hatian.[2]

Referensi

  1. ^ Kompasiana.com (2015-03-23). "Parbahul-bahul na Bolon, Sosok Ideal Ibu Orang Batak". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2024-11-30. 
  2. ^ Adminwebsite 2020 (2024-11-12). "MENGENAL BUDAYA BATAK, DALIHAN NA TOLU DAN PERKAWINAN MASYARAKAT BATAK TOBA SERTA TATA CARA PELAKSANAAN PERKAWINANNYA – "Law Firm Dr. iur Liona N. Supriatna., S.H., M.Hum. – Andri Marpaung, S.H. M.H. & Partners"" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-30. 
Kembali kehalaman sebelumnya