Mamajir
Mamajir alias Mamajěr adalah satu jenis olahraga atau pacuan tradisional khas suku Kangean yang berasal dari daerah Kolo-kolo di pulau Kangean (wilayah Kepulauan Kangean) yang biasanya menggunakan kerbau.[1] Olahraga ini biasanya dilakukan di areal persawahan yang berlumpur. Alih-alih memperebutkan kemenangan, fokus utama dari tradisi mamajir ini yaitu sebagai tolak bala dan wujud rasa syukur para masyarakat Kangean, sehingga tidak ada yang menang maupun kalah dalam olahraga ini. Mamajir kerap dilaksanakan usai Pangkak yang juga merupakan salah satu tradisi khas Kangean yang dilaksanakan pada masa panen. Hal tersebut menjadikan tradisi ini dan Pangkak memiliki keterkaitan yang berkesinambungan, contohnya yakni saat pelaksanaan Mamajir, instrumen musik seperti gĕndĕng dumik dan penampilan akapela yang biasa dilantunkan saat Pangkak juga turut meramaikan pacuan kerbau khas Kangean ini, beberapa pria pun terkadang menarikan tarian Pangkak di pinggiran areal perlombaan dengan memakai pakaian adat khas Kangean berupa baju tanéan polos dengan nuansa batik khas Kangean yang digunakan sebagai penutup kepala dan penutup pinggang. TerminologiSecara etimologinya, kata "mamajir" atau "mamajĕr" merupakan istilah dalam bahasa Kangean yang memiliki arti 'berkejaran' atau 'balapan' secara harfiah. Di Bali, tradisi ini lebih dikenali sebagai "makepung", yang secara harfiah memiliki arti atau makna serupa dalam bahasa Bali. Bagi beberapa masyarakat non-Kangean, perlombaan ini kerap keliru diidentifikasi sebagai jĕjĕl maupun lombĕ yang mana padahal istilah-istilah ini adalah tahapan-tahapan dalam mamajir itu sendiri. SejarahMenurut tradisi lisan masyarakat Kangean di Arjasa, kesenian tradisional ini berasal dari daerah Kolo-kolo (salah satu daerah di pulau Kangean) yang lestari secara turun-menurun sejak zaman nenek moyang beribu-ribu tahun yang lalu. TahapanMenurut adat Kangean, pacuan ini memiliki beberapa tahapan tata cara yang semestinya dilakukan untuk menjaga sportivitas. Berikut merupakan tahapan dalam Mamajir: JĕjĕlPada tahapan ini, kerbau-kerbau yang hendak digunakan harus dipersiapkan secara baik dan seksama, keadaan kerbau tidak boleh dalam kondisi yang tidak sehat ataupun stres sehingga semua dapat berlangsung dengan lancar dan tidak menyiksa kerbau itu sendiri, segala aksi kekerasan terhadap kerbau sangatlah tidak dibenarkan dalam proses ini. LombĕPada tahap ini, kerbau yang telah dipersiapkan secara baik boleh untuk dipergunakan oleh para pemain. Tidak ada sistem undian siapa melawan siapa untuk memulai olahraga ini, biasanya pacuan akan dibagi hanya berdasarkan dari batas wilayah. Lihat pula
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Mamajir. |