Maleber, Maleber, Kuningan
SejarahMenurut asal usul kata (etimologi) nama Maleber berasal dari dua kata yaitu Ma dan leber, Ma atau Ema atau Emak dalam bahasa Sunda berarti Ibu sedangkan leber dalam bahasa Sunda berarti air yang penuh meluap. Menurut sumber lisan yang berkembang dari mulut ke mulut di masyarakat sejak dulu, bahwa asal nama Maleber diambil dari seorang anak yang ketakutan melihat kolam air mata air yang meluap secara tiba-tiba. Anak itu terkejut karena kejadiannya mendadak. Anak itu berlari sambil berteriak-teriak, “Ma…. leber !, Ma…. leber !, Ma…. leber !” Dari sinilah tercipta kata Maleber. PemerintahanMaleber dilihat dari statusnya sebagai sebuah desa maka dipimpin oleh seorang kepala desa atau lebih dikenal dengan sebutan (Kuwu). Maleber terdiri dari 6 kampung/blok yaitu Kaliwon, Manis, Pahing, Puhun, Wage dan Tarikolot. Batas WilayahBatas wilayah desa Maleber
GeografisKeadaan iklim desa Maleber dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18 °C - 32 °C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau. EkonomiSebagian besar penduduk Maleber berprofesi sebagai petani, sisanya adalah PNS, pegawai swasta, buruh tani, buruh bangunan dan pedagang. Perekonomian Maleber banyak di sumbang oleh penduduknya yang merantau di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya. DemografiPenduduk desa Maleber berjumlah 3.484 orang, terdiri dari:
Akses TransportasiUntuk mencapai desa Maleber dari pusat kota Kuningan tidaklah sulit. Jaraknya dari kota Kuningan kurang lebih 12 km, di hubungkan dengan angkutan desa Referensi
|