Makam Penguasa Dinasti Joseon
Makam Penguasa Dinasti Joseon adalah komplek makam raja-raja, ratu serta keturunan yang pernah mendapat gelar raja atau ratu Dinasti Joseon, Korea.[1] Makam-makam ini mulai dibuat sejak tahun 1408 sampai 1966. Pemilihan situs dan tata cara makam dilaksanakan secara hati-hati sesuai dengan tradisi Konfusianisme dan Fengshui. Dari ibu kota, Hanyang, makam-makam ini berjarak antara 4 sampai 40 km, menghadap ke selatan dan dikelilingi perbukitan. Karena nilai sejarahnya yang tinggi, 40 pusara dalam komplek Makam Penguasa Dinasti Joseon ini dilestarikan sebagai bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009.[2] Makam raja yang diturunkan dari tahta, seperti Yeonsangun dan Gwanghaegun yang juga berada dalam komplek ini, tidak termasuk dalam daftar UNESCO. SejarahTata cara membangun makam untuk raja-raja Korea dipengaruhi oleh tradisi Konfusianisme Tiongkok. Tradisi ini mulai dilaksanakan pada zaman Tiga Kerajaan (57 SM - 935 M). Selanjutnya, sistem pemakaman zaman Silla Bersatu diwariskan ke periode Dinasti Goryeo (918-1392) dan Dinasti Joseon (1392-1910). Berbeda dengan makam penguasa Tiongkok yang menghiasi bagian dalam makam dengan patung-patung, di Korea, patung-patung penjaga disusun di luar makam. Joseon yang menganut paham Konfusianisme mengembangkan tradisi pemakamannya tersendiri. RancanganLokasi makam dipilih di daerah perbukitan yang menerima sinar matahari secara langsung. Komplek makam terdiri dari 3 bagian:
Berada di 40 lokasi, makam-makam ini terdiri dari:
Referensi
|