Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah.
Artikel ini membahas permainan asal Tiongkok untuk empat orang. Untuk permainan untuk dua orang, lihat Mahjong soliter.
Mahjong
Mahyong yang sedang dimainkan di Hangzhou pada tahun 2006
Mahyong (Hanzi tradisional: 麻將; Hanzi: 麻将; Pinyin: Májiàng; Kantonis: Màhjeung; atau Hanzi: 麻雀; Pinyin: Máquè; Kantonis: Màhjeuk; ejaan Inggris lainnya yang umum antara lain mahjongg, majiang, mah-jong atau mah-jongg) adalah sebuah permainan untuk empat orang yang berasal dari Cina. Ini adalah permainan yang menuntut kecakapan, strategi, kecerdasan, kalkulasi, dan peruntungan. Tergantung pada variasi permainannya, faktor keberuntungan bisa kecil atau dominan. Di Asia, mahyong adalah permainan yang populer untuk judi atau permainan komputer.
Tujuan permainan ini adalah membangun seri yang lengkap (biasanya tiga set) dari 13 atau 16 batu. Orang pertama yang mencapai tujuan ini adalah pemenangnya. Batu yang menang melengkapi serinya menjadi 14 atau 17 batu.
Jumlah batu dan pemain
Jumlah batu
banyaknya batu per set untuk tiap pemain
136
17
144
18
152
19
160
20
Sejarah
Mahyong di Tiongkok
Salah satu mitos tentang asal usul Mahyong mengatakan bahwa Kong Hu Cu,[1] sang filsuf Tiongkok, telah mengembangkan permainan ini sekitar tahun 500 SM. menurut mitos ini, permainan ini muncul bersamaan di berbagai provinsi Cina bertepatan dengan perjalanan Kong Hu Cu ketika ia menyebarkan ajaran-ajarannya yang baru. Namun tidak ada bukti yang mendukung pernyataan ini. Ketiga batu naga (utama) juga sesuai dengan ketiga kebajikan utama yang diwariskan oleh Kong Hu Cu. Zhong ( , tengah) yang berwarna merah, Fa ( , kemakmuran) hijau, Bai ( , putih) Putih berarti kedermawanan, ketulusan, dan setia kepada keluarga, juga dalam mitos ini. Kenyataannya, "tengah" di sini kemungkinan sekali sebuah rujukan kepada 中国 (zhōngguó) — atau Cina, nama resminya dalam bahasa Tionghoa.
Mitos ini juga mengklaim bahwa Kong Hu Cu suka akan burung-burung. Hal ini agaknya menerangkar arti nama "Mahyong" (burung gereja). Kong Hu Cu berasal dari Cina Selatan, dan "Mahyong" berasal dari ucapan nama dalam bahasa Yueyu (Kantonis) yang dibaratkan untuk permainan ini (pengucapan dialek Cina Selatan sesungguhnya lebih dekat ke ucapan Tionghoa klasik (jadi, lebih konservatif) . Namun, tidak ada bukti bahwa mahjong sudah ada sebelum era Taiping sehingga tampaknya tak mungkin bahwa Kong Hu Cu adalah pencipta permainan ini.
Sebuah teori lain menyiratkan bahwa permainan ini dikembangkan dari permainan kartu dan domino Cina yang sudah ada sebelumnya sekitar tahun 1850. Beberapa sejarahwan percaya bahwa permainan ini didasarkan pada permainan kartu Cina yang bernama Mádiào (馬吊) (juga dikenal sebagai Ma Tiae, artinya, Kuda Gantung; atau Yèzí (葉子), Daun) pada awal Dinasti Ming. Permainan ini menggunakan 40 lembar kartu yang mirip dengan kartu-kartu yang digunakan dalam permainan Ya Pei. Ke-40 kartu ini, yang diberi nomor 1-9 dalam 4 ragam bersama-sama dengan empat kartu bunga tambahan, sangat mirip dengan penomoran untuk batu-batu mahjong sekarang. Hingga kini masih ada perdebatan tentang siapa yang menciptakan permainan ini. Sebuah teori mengatakan bahwa para perwira tentara Cina yang bertugas pada masa Pemberontakan Tai Ping menciptakan permainan ini untuk melewatkan waktu. Teori lain mengatakan bahwa seorang bangsawan yang tinggal di daerah Shanghai menciptakan permainan ini antara 1870 dan 1875. Diduga bahwa sekitar 1850 di kota Níngpō dua bersaudara menciptakan Mahjong dari permainan Mádiào yang telah ada sebelumnya.
Permainan tradisional Cina ini dilarang di negaranya sendiri pada 1949, ketika Republik Rakyat Tiongkok terbentuk. Pemerintahan komunis yang baru menganggap segala bentuk kegiatan judi sebagai lambang kebusukan kapitalis. Setelah Revolusi Kebudayaan, permainan ini dihidupkan kembali, dan sekali lagi Mahjong menjadi permainan rekreasi rakyat Cina.
Mahyong dalam budaya pop Barat
Sebuah permainan mahyong digambarkan dalam The Murder of Roger Ackroyd oleh Agatha Christie, yang berakhir dengan kejadian yang sangat luar biasa ketika pada awal permainan seorang pemain memperoleh batu-batu yang menang. Sukses ini membuat sang tokoh banyak bicara, yang menimbulkan perkembangan plot yang penting.
Tokoh mata-mata Britania, James Bond, bermain mahyong yang berbahaya dalam Zero Minus Ten, sebuah novel tegang oleh Raymond Benson.
Dalam film Charlie Chan's Murder Cruise (1940), sang tokohnya mengatakan, "Di Cina, mahyong sangat sederhana; di Amerika sanagt rumit - seperti kehidupan modern."
Tokoh "Naga Merah" yang berarti "tengah" muncul dengan berpakaian super-hero yang dikenakan oleh The Greatest American Hero. Stasiun TV Hong Kong TVB mengubah nama pertunjukan ini menjadi "The Flying Red Centre Hero" [飛天紅中俠]. (ABC, 1981-83).
Permainan mahyong sering kali muncul dalam novel Amy TanThe Joy Luck Club dan adaptasi filmnya pada 1993.
Stone trilogy karya Graham Edwards banyak menampilkan permainan mahyong. Banyak dari gambaran dalam buku ini terpusat pada simbol-simbol mahyong, dan seorang tokohnya memiliki satu set batu mahyong, yang dilukisinya dalam seluruh trilogi ini.
Komponis Amerika terkemuka dan pemain saksofon jazz Wayne Shorter diilhami oleh permainan ini dalam menciptakan struktur musik yang unik untuk lagunya yang berjudul "Mahjong", dari albumnya 'JuJu', yang diterbitkan pada 1964 dalam piringan hitam Blue Note.
Dalam permainan pertama dari seri Simon the Sorcerer empat tukang sihir bermain mahyong di kedai minuman desa.
Mahyong menjadi pusat novel "Dim Sum Dead", sebuah seri misteri kuliner Madeline Bean yang ditulis oleh Jerrilyn Farmer.
Ny. Costanza bermain mahjong dengan sejumlah teman dalam episode Seinfeld 1993 yang berjudul "The Handicap Spot".
Lihat pula
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Mahjong.