Magnet neodimiumMagnet neodimium (juga dikenal sebagai magnet NdFeB, NIB atau Neo) adalah jenis magnet tanah jarang yang paling banyak digunakan.[1] Magnet ini adalah magnet permanen yang terbuat dari paduan neodimium, besi, dan boron untuk membentuk struktur kristal tetragonal Nd2Fe14B.[2] Dikembangkan secara independen pada tahun 1982 oleh General Motors dan Sumitomo Special Metals,[3][4][5] magnet neodimium adalah jenis magnet permanen terkuat yang tersedia secara komersial.[2][6] Karena proses pembuatan yang berbeda, mereka juga dibagi menjadi dua subkategori, yaitu magnet NdFeB yang disinter dan magnet NdFeB yang terikat.[7][8] Magnet neodimium telah mengganti jenis magnet lain dalam banyak aplikasi dalam produk modern yang membutuhkan magnet permanen yang kuat, seperti motor pada alat nirkabel, cakram keras, dan pengencang magnetik. DeskripsiNeodimium adalah logam yang bersifat feromagnetik (lebih khusus menunjukkan sifat antiferromagnetik), yang berarti layaknya besi, ia dapat dimagnetisasi untuk menjadi magnet, tetapi suhu Curie-nya (suhu di mana ferromagnetismenya menghilang) adalah 19 K (−254,2 °C; −425,5 °F), jadi dalam bentuk murni magnetnya hanya muncul pada suhu yang sangat rendah.[9] Namun, senyawa neodimium dengan logam transisi seperti besi dapat memiliki suhu Curie jauh di atas suhu kamar, dan ini digunakan untuk membuat magnet neodimium. Struktur kristal Nd2Fe14B dapat digambarkan sebagai lapisan bergantian dari atom besi dan senyawa neodimium-boron.[10] Atom boron diamagnetik tidak berkontribusi langsung pada magnetisme, tetapi meningkatkan kohesi dengan ikatan kovalen yang kuat.[10] Kandungan tanah jarang yang relatif rendah (12% dari volume total magnet) dan kelimpahan relatif neodimium dan besi dibandingkan dengan samarium dan kobalt membuat harga magnet neodimium lebih rendah daripada magnet samarium kobalt.[10] SejarahGeneral Motors (GM) dan Sumitomo Special Metals secara independen menemukan senyawa Nd2Fe14B hampir secara bersamaan pada tahun 1984.[11] Penelitian ini awalnya didorong oleh tingginya biaya bahan baku magnet permanen SmCo, yang telah dikembangkan sebelumnya. GM difokuskan pada pengembangan magnet pintal leleh nanokristalin Nd2Fe14B, sementara Sumitomo mengembangkan magnet sinter Nd2Fe14B. GM mengkomersilkan penemuan bubuk Neodimium isotropik, magnet neodimium terikat, dan proses produksi terkait dengan mendirikan Magnequench pada tahun 1986 (Magnequench sejak saat itu menjadi bagian dari Neo Material Technology, Inc., yang kemudian digabung menjadi Molycorp). Perusahaan ini memasok bubuk pintal leleh Nd2Fe14B kepada produsen magnet terikat. Fasilitas Sumitomo menjadi bagian dari Hitachi Corporation, dan telah memproduksi dan juga melisensikan perusahaan lain untuk memproduksi magnet Nd2Fe14B yang disinter. Hitachi telah memegang lebih dari 600 paten yang mencakup magnet neodimium.[12] Pabrikan di Tiongkok telah menjadi kekuatan dominan dalam produksi magnet neodimium, berdasarkan kontrol mereka terhadap banyak sumber tambang tanah jarang di dunia.[13] Kementerian Energi Amerika Serikat telah mengidentifikasi kebutuhan untuk menemukan pengganti logam tanah jarang dalam teknologi magnet permanen, dan telah mendanai penelitian tersebut. Advanced Research Projects Agency-Energy telah mensponsori program Rare Earth Alternatives in Critical Technologies (REACT) untuk mengembangkan bahan alternatif. Pada tahun 2011, ARPA-E memberikan hadiah 31,6 juta dolar untuk mendanai proyek Rare-Earth Substitute.[14] Lihat pulaReferensi
|