Ma'ruf Islamuddin
KH. Ma'ruf Islamuddin (lahir 26 November 1966) adalah ulama' dan pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Sragen Jawa Tengah.[1][2] Kyai Ma'ruf dikenal publik sebagai penceramah kondang dengan pendekatan gaya bahasa tradisional disertai alunan musik Grup Rebana Wali Songo dengan mengusung konsep "Nada dan Dakwah". Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sragen dan semakin dikenal publik sebagai inisiator Gerakan KOIN NU (Kotak Infaq Nahdhatul Ulama') yang dicanangkan sebagai gerakan nasional warga NU untuk sedekah.[3][4][5][6][7][8] Grup Rebana Wali SongoGrup Musik Rebana "Wali Songo" didirikan oleh Kyai Ma'ruf Islamuddin dan telah dikenal publik melalui lagu-lagu sarat nilai dakwah yang dilantunkan menggunakan bahasa Jawa ataupun bahasa Indonesia. Beberapa lagu yang terkenal di antaranya: Masa Muda, Duit, Mbah Toyyib, Tombo Ati, Tiket Akhirat, Diunduh-Unduh Dewe, Islam KTP, Molimo, dan lain-lain. Grup Rebana ini biasa mengiringi Kyai Ma'ruf dalam menyampaikan ceramah.[9][10][11] Koin NUNahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia dan bersifat struktural yang mempunyai banyak program dan agenda yang harus dijalankan. Sementara upaya perwujudan program harus membutuhkan uang. Selama ini, NU dalam menjalankan program-programnya lebih banyak mengandalkan pihak luar. Sementara NU memiliki warga dengan jumlah yang banyak. Hal itu potensial jika bisa dikelola dengan baik. Berangkat dari persoalan tersebut, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sragen, Jawa Tengah melalui Pengurus Cabang NU Care-Lazisnu Kabupaten Sragen mulai beraksi pada akhir 2015 dengan melakukan Gerakan Koin NU Nusantara Menuju NU Mandiri dalam bentuk kotak yang ditaruh di rumah-rumah warga. Tujuannya tidak lain adalah mewujudkan kemandirian pada tubuh NU sehingga program-program NU berjalan lancar dan kemandirian pun tergapai. Gerakan Koin NU ini diinisiasi oleh Ketua PCNU Sragen, KH. Ma'ruf Islamuddin pada 2015 dan hingga awal 2018 ini sudah terdapat lebih dari 41 ribu kotak infaq dengan total omzet sekitar lima miliar lebih.[4] Gerakan ini akan terus dikembangkan sebagai gerakan nasional yang telah mendapat dukungan oleh para sesepuh NU salah satunya Ketua MUI yang juga Rais 'Aam Syuriah PBNU, KH. Ma'ruf Amin.[3][4][12] Pranala luarReferensi
|