Brigadir JenderalTNILuqman Arief (lahir 9 Februari 1975) adalah seorang perwira Tinggi TNI-AD yang sejak tanggal 18 Oktober 2024 mengemban amanat sebagai Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Komsos.[1]
Danrem 022/Pantai Timur[7] (2022—2023) : tentang Korem
Danrem 121/Alambhana Wanawai (2023—2024) : tentang Korem 121/ABW
Pa Sahli Tk. II Kasad Bid. Komsos (2024—sekarang) : Apa itu Staf Ahli
Riwayat Penugasan
Luqman dikenal sebagai Prajurit Kopassus yang melewati berbagai medan penugasan penting yang berada di wilayah rawan ketika bertugas di satuan tempur dan bertugas di wilayah strategis ketika ditugaskan di satuan teritorial ( kewilayahan ) :
Penugasan di wilayah Tempur/Konflik
Pada saat menjadi Danton Group 1 Kopassus , Luqman ditugaskan di daerah tempur tepatnya di Provinsi Aceh pada tahun 2000, yang pada saat itu terjadi letupan separatisme dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM), bertugas melindungi penduduk non asli aceh yang diincar separatisme GAM, beserta pelumpuhan dari gerakan separatisme GAM di wilayah penugasannya.
Pada saat berpangkat Letnan Kolonel, Luqman juga diketahui ditugaskan sebagai Komandan Bataylon 751 Raider, Pasukan pemukul yang ditugaskan di wilayah Konflik Papua,dengan tugas utama mengatasi separatisme yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Selain di Pasukan Tempur, Luqman diketahui pernah ditugaskan di Detasemen Pengawal Pribadi Group A Pasukan Pengamanan Presiden ( Paspampres ) pada masa Presiden Republik Indonesia ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono
Penugasan Teritorial ( Kewilayahan )
Pada saat berpangkat Kolonel (inf), Luqman diketahui Bertugas sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0501/JP di wilayah Episentrum Negara Jakarta Pusat , Mendapat sorotan luas pada saat terjadi Demo besar yang melibatkan masyarakat Luas pada saat pengesahan UU Omnibus Law, dan berhasil membujuk massa yang sudah beringas untuk mundur dan membubarkan diri [8], dan sorotan luas pada saat pencopotan Baligo FPI yang berujung kepada pembubaran Organisasi tersebut. [9][10]
Pada tahun 2023, Luqman mendapatkan Pangkat Jendral Bintang 1 ( Brigjen ) ditugaskan di Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi Perbatasan Negara RI-Malaysia, Sebagai Satuan teritorial yang menjaga perbatasan RI - Malaysia, Luqman berperan sebagai Komandan Pelaksana Operasi ( Dankolakops ) yang bertugas menjaga perbatasan negara, disini Luqman dan satuan dibawahnya berhasil menggagalkan ratusan Kilogram Narkoba bernillai lebih dari 200 Milyar yang diselundupkan lewat perbatasn RI-Malaysia dalam kurun waktu 2023-2024[11][12][13]Inisiasi penggalangan masyarakat setempat yang dijadikan sebagai agen kepanjangan tangan dari Prajurit penjaga perbatasan melalui Program Radar Embrio Anti Narkoba menjadi salah satu ujung tombak keberhasilan penggagalan penyelundupan Narkoba tersebut.[14][15]
Pada February 2024, Luqman sebagai Dankolakops berselisih dengan Kepolisian negara tetangga Malaysia, dimana terjadi insiden penahanan 3 Prajurit TNI oleh Kepolisian Diraja Malaysia karena issue pelanggaran perbatasan, Luqman beserta satuan perbatasan dibawahnya, kemudian berhasil membebaskan ke 3 Prajurit tersebut tanpa menimbulkan insiden diplomatik yang serius. [16]
Selain dari operasi penggagalan Narkoba, Inisiasi Luqman dalam Operasi teritorial berupa pengabdian TNI di perbatasan Kalbar dengan membangun Asrama untuk anak putus sekolah berupa rumah singgah yang dikelola oleh Prajurit di perbatasan mendapat apresiasi yang sangat positive dari masyarakat di perbatasan, dan menjadi solusi bagi anak putus sekolah di perbatasan untuk melanjutkan pendidikannya.[17]
Satuan perbatasan dibawah komando Luqman juga di apresiasi ketika ratusan senjata eks pemberontak PGRS/PARAKU berhasil disita dan diamankan secara persuasif dari masyarakat di perbatasan Kalimantan Barat. [18]