Louis Barthou
Jean Louis Barthou (pengucapan bahasa Prancis: [ʒɑ̃ lwi baʁtu]; 25 Agustus 1862 – 9 Oktober 1934) adalah seorang politikus Prancis yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri selama delapan bulan pada tahun 1913. Pada masa kepemimpinannya pada Juli 1913, ia memperkenalkan tunjangan untuk keluarga dengan anak-anak.[1] Selain itu, ia juga mengeluarkan undang-undang yang ingin menjamin hak pekerja perempuan sebelum dan sesudah kelahiran.[2] Ia juga dikenal karena pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada tahun 1934. Ia merupakan tokoh penting di balik Perjanjian Bantuan Timbal Balik Prancis-Soviet pada tahun 1935, walaupun perjanjian ini ditandatangani oleh penerusnya, Pierre Laval. Pada tahun 1934, ia juga mencoba membentuk Pakta Timur yang terdiri dari Jerman, Rusia, Polandia, Cekoslowakia, dan negara-negara Baltik. Selain itu, ia berhasil membuat Uni Soviet bergabung dengan Liga Bangsa-Bangsa pada September 1934.[3] KematianSebagai bagian dari tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri, Barthou bertemu dengan Raja Aleksandar I dari Yugoslavia pada tanggal 9 Oktober 1934 saat sang raja sedang melakukan kunjungan kenegaraan di Marseille. Namun, sang Raja ditembak mati oleh pejuang Bulgaria, Vlado Chernozemski.[4] Barthou terkena peluru nyasar dan akhirnya meninggal karena kehilangan terlalu banyak darah. Laporan mengenai peluru yang ditemukan di dalam mobil yang ditumpangi oleh Barthou dan sang raja disusun pada tahun 1935, tetapi hasilnya baru diungkap pada tahun 1974. Ternyata Barthou terkena peluru 8 mm Modèle 1892 revolver yang sering digunakan oleh polisi Prancis pada masa itu.[5] Thus he was killed during the frantic police response rather than by the assassin. Referensi
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Louis Barthou.
|