Lokitaung
Lokitaung adalah sebuah pemukiman di County Turkana, Kenya. Terletak di utara Kenya, berbatasan dengan Etiopia dan beberapa mil ke arah pedalaman barat laut Danau Turkana. Lokitaung merupakan situs aliran lava [[basal] berusia 36 juta tahun, yang terletak di atas sedimen Periode Kapur termasuk tulang dinosaurus. Ketebalan basalnya lebih dari 1 kilometer, dan lebarnya sekitar 100 kilometer. PemukimanAntara 1913-1931, pasukan Sudan yang beroperasi di Kenya Utara dan Sudan selatan terserang wabah Visceral leishmaniasis atau Kala-azar, jenis parasit paling ganas dari Leismaniasis, di Lokitaung.[1] Situs wabah yang sebenarnya diperkirakan berada di lubang air Moru-Yakippi, yang kemudian disebut Loelli.[1] Pada tahun 1941, wabah Kala-azar ini juga menyerang tentara dari King's African Rifles ketika melintasi Lokitaung untuk ditempatkan di Nyeri.[2] Pada tahun 1958-9, pemerintah Inggris membangun sebuah penjara di Lokitaung, tempat para pemberontak Mau Mau ditahan, dilaporkan bahwa para tahanan diperlakukan sangat keras. Laporan tentang perilaku dan kondisi yang kejam ini tercium oleh pers Inggris, yang mempertimbangkan untuk mengirim tim investigasi.[3] Pejabat kolonial Inggris termasuk Charles Ryland dan Lennox-Boyde menolak untuk mengizinkan penyelidikan atau kunjungan dari media massa. Seorang kapten Inggris, E. Law, mengatakan kepada anggota Parlemen Buruh Inggris John Stonehouse bahwa sipir Inggris lebih sadis daripada orang Jepang yang menginternasinya di "Burma-Siam Railway." Upaya politik untuk menyelidiki penjara ini tidak pernah berhasil.[3] Sekarang, lapangan yang ada di penjara Lokitaung digunakan untuk pertandingan sepak bola oleh anak-anak sekolah di Lokitaung dan masyarakat sekitarnya.[4] Pada tahun 2011, Lokitaung merupakan salah satu dari sejumlah desa di seluruh Turkana yang menderita kelaparan, karena kekeringan yang berkepanjangan.[5] Referensi
|