Lima Sekawan Beraksi Kembali
Five Go Adventuring Again (Lima Sekawan Beraksi Kembali) adalah buku seri Lima Sekawan (seri) kedua oleh Enid Blyton. Buku ini pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1943. SinopsisJulian, Dick, Anne, George, dan Timmy kembali ke Pondok Kirrin untuk liburan Natal. Sebagai hasil dari tidak sekolah karena sakit, selama liburan Julian dan Dick mengejar ketertinggalan bersama seorang tutor bernama Tuan Roland. Orang tua George meminta Tuan Roland untuk mengajar George juga, sejak George memulai jangka pertama sekolahnya di sekolah asrama dan berada di kelas bawah tingkat usianya. Sehari setelah liburan, mereka mengunjungi rumah pertanian Kirrin, dan pemiliknya, Tuan dan Nyonya Sanders memperbolehkan George untuk menunjukkan pada sepupunya seluk-beluk rumah pertanian, dan menunjukkan beberapa tempat rahasia seperti rongga, liang, dan lubang di rumah pertanian itu. George bertanya pada Nyonya Sanders apakah ia boleh menunjukkan pada sepupunya, lemari dengan sandaran tiruan di lantai atas, tapi Nyonya Sanders berkata padanya bahwa dia masih membersihkan kamar milik tamu-tamu yang akan menginap di rumahnya. Saat melihat-lihat sebuah lubang di dinding, Dick menemukan selembar kertas, dengan instruksi yang ditulis dalam bahasa Latin. Mereka berempat membawa kertas itu pulang dan bertanya pada Tuan Roland apa yang tertulis di kertas itu, karena ia bisa berbahasa Latin. Dia mengatakan kepada mereka bahwa pesan itu adalah tentang suatu kamar yang menghadap ke arah timur dengan delapan papan kayu di dalamnya yang menunjukkan suatu tempat. Malam itu, George pergi ke lantai bawah untuk melihat Timmy, karena ia tidur di luar sebab Tuan Roland tidak menyukai anjing. George masuk ke ruang kerja ayahnya untuk mendapatkan kunci pintu depan, dan menemukan Tuan Roland berdiri di dalam ruang kerja itu. Dia berkata pada George bahwa dia mendengar suatu keributan seperti suara lobster air tawar dan datang untuk menyelidiki, tapi George berpendapat bahwa itu sangat mencurigakan dan ia bertekad untuk menyelidikinya dengan saudaranya yang lain. Karakter
Pranala luar
|