Liga Suci (1571)Liga Suci (bahasa Latin: Liga Sancta, bahasa Italia: Lega Santa, bahasa Spanyol: Liga Santa) 1571 digagas Paus Pius V dan beranggotakan hampir semua negara-negara maritim Katolik besar di Mediterania. Liga Suci dibentuk dengan tujuan mematahkan kendali bangsa Turki Utsmaniyah atas kawasan timur Laut Tengah dan secara resmi dibubarkan pada 25 Mei 1571. Anggota-anggotanya adalah:
Negara-negara ini menurut rencana akan menyiapkan kekuatan tempur yang terdiri atas 200 galai, 100 kapal jenis lain, 50.000 infantri, 4.500 kavaleri, dan artileri yang memadai menjelang 1 April setiap tahun. Don Juan de Austria,[2] saudara tiri Felipe II dari Spanyol, ditetapkan sebagai panglima tertinggi. Liga Suci mula-mula menghimpun armada untuk membantu orang-orang Venesia mempertahankan Siprus yang diinvasi kekuatan tempur Utsmaniyah di bawah pimpinan Lala Mustafa pada Juli 1570, tetapi terlambat mencegah pihak Utsmaniyah menaklukkan pulau itu. Pada 7 Oktober 1571, Liga Suci berjaya mengalahkan armada Utsmaniyah dalam Pertempuran Lepanto di Teluk Patras.[3] Armada Liga Suci dalam pertempuran itu terdiri atas 212 kapal perang (206 galai dan 6 galias, galai-galai besar modern hasil pengembangan Venesia) dengan 1.815 pucuk meriam yang ditangani 28.500 prajurit infantri. Sebagaian besar dari kapal perang itu adalah milik Venesia (6 galias, 109 galai), kontingen terbesar kedua adalah Spanyol (49 galai, sudah termasuk 26 galai dari Napoli, Sisilia, dan negara-negara jajahan Spanyol lainnya di Italia), diikuti Genova (27 galai), disertai kapal-kapal perang tambahan dari Negara Gereja (tujuh galai), Ordo Santo Stefanus dari Kadipaten Agung Toscana (lima galai), Kadipaten Savoia dan Kesatria Malta (masing-masing tiga galai), dan beberapa galai milik pribadi yang ikut bergabung dengan satuan tempur Spanyol. Kemenangan di Lepanto mengukuhkan pembagian Mediterania secara de facto, yakni bagian timur di bawah kendali penuh Utsmaniyah dan bagian barat di bawah kendali Wangsa Habsburg dan sekutu-sekutunya di Italia.[4] Armada Kristen yang kembali beroperasi pada tahun berikutnya menghadapi kenyataan bahwa armada Utsmaniyah telah kembali pulih dengan 200 kapal di bawah pimpinan Kılıç Ali Pasya, namun panglima Utsmaniyah itu dengan sengaja menghindari pertempuran dengan armada persekutuan Kristen dan berhasil berlabuh dengan selamat di benteng Modon. Kedatangan skuadron Spanyol yang terdiri atas 55 kapal memperimbang kekuatan tempur kedua belah pihak dan membuka peluang untuk melancarkan serangan mematikan, tetapi perpecahan di kalangan para pemimpin Kristen dan keengganan Don Juan membuat peluang itu berlalu dengan percuma.[5] Paus Pius V mangkat pada 1 Mei 1572. Perbedaan kepentingan antar para anggota liga mulai jelas terlihat, dan persekutuan itu pun mulai retak. Pada 1573, armada Liga Suci gagal melakukan pelayaran bersama; Don Juan malah menyerang dan merebut Tunis, hanya untuk kelak direbut kembali Utsmaniyah pada 1574. Venesia, yang takut kehilangan hak-miliknya di Dalmatia serta ancaman invasi atas Friuli, dan yang bertekad menutupi kerugiannya serta kembali berdagang dengan Kesultanan Utsmaniyah, memulai perunding unilateral dengan pihak Gerbang Agung.[6] Liga Suci dibubarkan dengan penjanjian damai pada 7 Maret 1573, yang mengakhiri Perang Siprus. Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|